Ditpolairud Polda Jabar Sisir Perairan Blanakan, Amankan Puluhan Garok dari Kapal Nelayan

- 27 September 2022, 15:31 WIB

KABARCIREBON- Ditpolairud Polda Jabar melakukan patroli laut dengan menyisir kapal-kapal nelayan pengguna alat tangkap ikan tidak ramah lingkungan berupa garok, Selasa (27/09/2022).Patroli laut digelar di Perairan Blanakan Kabupaten Subang, Jawa Barat sejauh 5 mil laut dari pantai tempat pelelangan ikan (TPI) Blanakan. Patroli laut dipimpin Kasubdit Gakkum Kompol Andik Eko Siswanto, SH, SIK, MH. dengan mengerahkan 1 unit kapal besar dan 2 unit kapal pemburu.Patroli laut digelar menyusul keresahan para nelayan Blanakan Kabupaten Subang terkait maraknya penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap garok.Kondisi itu memicu konflik di internal nelayan. Sebab, penggunaan alat tangkap garok merusak ekosistem dan biota laut.Dampak dari hal tersebut, terumbu karang didasar laut menjadi rusak. Sehingga membuat hasil tangkapan ikan menurun drastis."Sekarang mencari ikan dan udang sulit di laut Blanakan. Karena rumah ikan atau terumbu karang telah rusak oleh nelayan yang menggunakan alat tangkap garok," tutur Muhidin (51) salah satu nelayan aktif Blanakan kepada awak media.Dijelaskan Muhidin, alat tangkap garok merusak rumah ikan atau terumbu karang. Seluruh biota laut yang ada di dasar perairan menjadi berpindah tempat karena ekosistem di perairan Blanakan rusak. Keluhan serupa dialami oleh banyak nelayan di Blanakan. Mereka pun beramai-ramai melaporkan penggunaan alat tangkap garok ke Ditpolairud Polda Jabar melalui ketua KUD Fajar Sidik, Dasam MB.Atas dasar laporan tersebut, Ditpolairud Polda Jabar melaksanakan patroli laut.Dari patroli laut tersebut, Ditpolairud Polda Jabar berhasil mengamankan puluhan alat tangkap garok yang didapat dari puluhan kapal nelayan lokal dan pendatang atau pun luar Blanakan.Pengakuan nelayan pengguna alat tangkap garok saat kapalnya terjaring patroli, M (40), dirinya terpaksa menggunakan alat penangkapan ikan berupa garok tersebut karena hasilnya lebih banyak."Ya gimana lagi pak. Dengan alat garok ini kita menghasilkan lebih banyak tangkapan. Juga harga alat tangkap jauh lebih murah dibandingkan jenis alat tangkap lainnya," ungkapnya.Sementara itu Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Jabar, Kompol Andik Eko Siswanto, SH, SIK, MH didampingi Kasi Penyidikan Kompol Bambang mengatakan patroli laut dilaksanakan berdasarkan aduan para nelayan Blanakan."Alhamdulillah hari ini kita realisasikan aduan dari masyarakat nelayan Blanakan, terkait maraknya para nelayan yang menggunakan alat tangkap Garok," ujar Andik Perwira belum lama lulus Sespim.Andik mengapresiasi para nelayan pengguna garok yang kooperatif secara sukarela menyerahkan alat tangkap tersebut.Andik mengimbau kepada para nelayan agar menghentikan penggunaan alat tangkap garok karena merusak ekosistem dan biota laut. Sehingga, penggunaan alat tangkap garok merugikan para nelayan itu sendiri yang berimbas pada menurunnya hasil tangkapan.Terkait barang bukti alat tangkap garok, Ditpolairud Polda Jabar akan berkoordinasi dengan pihak Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP). ***

Editor: Alif Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x