Bumdes Tukkarangsuwung, Model Pemberdayaan PKK dan Ekonomi Warga, Mengurangi Pengangguran di Desa

20 Januari 2021, 21:37 WIB
BUMDES Tukkarangsuwung, Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon, dongkrak ekonomi masyarakat sekitar, Senin (18/1/2021).* Supra/KC

CIREBON, (KC Online).-

Desa Tukkarangsuwung, Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon, ternyata memiliki potensi desa yang menjanjikan. Salah satunya, usaha konveksi. Usaha yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) “Semoga Sukses” ini sudah eksis sejak tahun 2018 lalu.

Di Bumdes “Semoga Sukses” ini telah menghasilkan berbagai produk unggulan, seperti sablon, percetakan undangan, kalender dan baju seragam sekolah dan seragam baju aparat desa di wilayah kecamatan setempat.

Menurut Kuwu Desa Tukkarangsuwung, Azis Maulana, Bumdes dalam bidang konveksi, sablon, percetakan undangan dan kalender tersebut sangat diminati berbagai kalangan, antara lain desa tetangga dan sekolah sekitar kecamatan ini.

"Untuk pemasaran, masih di wilayah kecamatan ini, tapi bila ada yang menginginkan untuk dibuatkan baju atau sablon, kami bersedia membuatnya," cetus Azis, Senin (18/1/2021) kemarin.

Pria berkacamata ini menjelaskan, dalam usaha tentu pendapatannya ada naik maupun turun. Meski demikian, masih ada pemasukan untuk desa yang dimasukkan dalam PADes. "Hingga saat ini, sekitar Rp 2 juta per tahun yang dihasilkan dari Bumdes untuk PADes. Dalam waktu dekat akan menambah usaha untuk resepsi pernikahan, seperti menyediakan sound sistem dan panggung serta peralatan lainnya," jelas Azis.

Dikatakan Azis, keberadaan Bumdes dapat mendokrak ekonomi masyarakat, karena pekerjanya merupakan warga sekitar. "Ada 10 pekerja yang mengerjakan berbagai kegiatan Bumdes dan bila ada permintaan banyak, kami menambah pekerja. Jadi Bumdes ini di samping mengurangi pengangguran, juga menambah ekonomi keluarga," ujarnya didampingi Ketua Tim Penggerak PKK desa setempat, Nia Kurniasih.

Dirinya mengharapkan, pihak kabupaten berperan serta dalam pemasaran dan menjadikan Bumdes ini sebagai percontohan untuk produk di kalangan pejabat serta bisa jadi model bagi desa-desa lainnya.

"Misalnya, saat ini Pemda Kabupaten Cirebon ada pengadaan baju batik baru, alangkah baiknya memberdayakan Bumdes yang ada untuk mengerjakannya. Selain memberdayakan masyarakat desa juga menambah PADes," harap Azis yang didampingi juga ketua Bumdes setempat, Amy Nurul Azmi.

Mampu bertahan

Ketua Bumdes “Semoga Sukses”, Amy Nurul Azmi, mengucapkan terima kasih kepada pihak desa yang mensupport kebutuhan Bumdes hingga bertahan sampai sekarang. Bahkan pihak desa menyediakan ruangan khusus untuk Bumdes meski masih menyatu dengan balai desa saat produksi.

"Jika melihat sejak berdirinya yakni tahun 2018 hingga sekarang, maka kami cukup bangga karena dengan rentang waktu yang lama Bumdes kami tetap bertahan untuk tetap produksi. Karena tidak sedikit Bumdes yang gulung tikar disebabkan berbagai faktor," ungkapnya.

Pria yang biasa dipanggil Uyung ini memaparkan, dalam mempertahankan usaha yang digeluti perlu kesabaran yang sangat besar. Karena tidak selamanya banyak pesanan. "Orderan untuk baju olahraga anak sekolah setiap tahun ada saja, namun di tahun ini dikarenakan wabah Covid-19 hanya beberapa sekolah yang memesan, sehingga berdampak pada PADes," paparnya.

Dirinya mengharapkan, adanya perhatian serius dari pihak terkait untuk meningkatkan Bumdes. "Berbagai pengalaman yang dimiliki pekerja, besar kemungkinan dapat mengerjakan berbagai konveksi, sablon maupun lainnya. Untuk kualitas tak perlu diragukan dan harga relatif terjangkau," pungkas Uyung.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Desa Tukkarangsuwung, Nia Kurniasih menuturkan, Bumdes tak hanya membuat mengurangi pengangguran dan menambah ekonomi masyarakat, kader PKK turut mendapatkan dampak positif dari adanya Bumdes. Salah satunya pelatihan dalam membuat konveksi. "Kader PKK desa dilatih menjahit dan menyablon guna membuka usaha sendiri kalau ingin berwiraswasta," tuturnya.

Dikatakan Nia, kader PKK yang ingin memasarkan bisa mengambil terlebih dahulu, kemudian dibayarkan ketika laku terjual. "Pemasaran masih luang lingkup kader PKK wilayah kecamatan ini, namun bila ada pemesanan untuk daerah lain kami siap mendistribusikannya. Ya lumayan untuk menambah uang jajan anak," akunya.

Dirinya mengharapkan peran serta pihak terkait dalam pemasaran agar kader PKK lebih berdaya dan secara ekonomi bisa lebih sejahtera. "Kami sudah mencoba untuk menawarkan produk ke tingkat kabupaten, namun belum terealisasi. Padahal, bila membeli produk dari Bumdes akan menambah pemasukan Bumdes dan PADes," harap Nia.(Supra)

Editor: Ajay Kabar Cirebon

Terkini

Terpopuler