Imlek, Penerang Kehidupan dan Menyalakan Semangat Toleransi

1 Februari 2022, 21:46 WIB
SEORANG petugas di Klenteng Welas Asih, Kota Cirebon, sedang mengatur api lilin, Selasa (1/2/2022). Lilin merupakan salah satu simbol dalam perayaan Imlek.* Fanny/KC

CIREBON,(KC Online).-

TRADISI tradisi menyalakan lilin di malam Imlek dimaksudkan sebagai penerang kehidupan dengan harapan kehidupan berjalan baik dan lancar di tahun baru.

Situasi perayaan Imlek yang kondusif ini diapresiasi Wali Kota Cirebon H Nashrudin Azis turut berkeliling sejumlah klenteng di Kota Cirebon tepat pada hari Imlek. “Kami ikut bergembira atas datangnya tahun baru Imlek 2022, kami juga bersyukur karena pelaksanaan Imlek tahun ini berjalan lancar dan kondusif,” ujar Azis.

Azis mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menyalakan semangat toleransi di tengah keberagaman yang ada di Kota Cirebon. Menurutnya, kehidupan yang rukun dan harmonis harus terus dijaga.

“Inilah salah satu rahmat bagi kehidupan kita. Beragam tapi sangat toleran dan mengedepankan harmonisasi antarwarganya. Saya kira ini sebagai karunia yang patut kita syukuri dengan menjaganya,” ujarnya.

Di sisi lain, dikarenakan pandemi Covid-19 masih berlangsung, terlebih varian Omicron tengah mengancam, maka penerapan prokes harus dilakukan secara tertib, sehingga aktivitas peribadatan dan perekonomian bisa berjalan lancar.

“Kota Cirebon perekonomian harus jalan, ibadah harus jalan, tapi protokol kesehatan harus dilaksanakan ketat supaya ibadah bisa dilaksanakan dengan baik, perekonomian berjalan dengan baik, kita tetap sehat terhindar dari Covid-19,” katanya.

Dalam perkembangan yang sama, tahun baru Imlek 3573 atau shio macan ini warga Tionghoa berharap dijauhkan dari marabahaya, penyakit, Covid-19 hilang dan lain sebagainya.

Salah satu warga Tionghoa, Sandy Yudha Siskarteja mengatakan, tahun shio macan ini ada unsurnya Air. "Di malam tahun baru Imlek, kebiasaan kami biasanya berkumpul dengan keluarga, makan bersama dan membahas persoalan di tahun lalu," katanya, Senin (31/1/2022).

Kemudian, ia dan keluarga berdoa untuk mendoakan untuk tahun depan dengan berdoa di vihara atau tempat ibadah. "Kita memohon agar di tahun ini banyak rejeki, kesehatannya tambah sehat, dijauhkan dari marabahaya karena masih dalam masa pandemi Covid-19," ujar Sandy.

Selaku Ketua Barongsai Singamas Cirebon, Sandy menjelaskan, malam Imlek atau Senin (31/1/2022) malam kemarin bertepatan dengan puncaknya malam pergantian tahun. "Malam Imlek itulah puncaknya, masyarakat Tionghoa berdoa dengan menyalakan lilin agar doa kita tercapai," jelasnya.

Sementara warga Tionghoa lainnya, Yan mengungkapkan, di tahun ini pandemi belum berakhir. Semua harus tetap mematuhi protokol kesehatan, jangan sampai lengah dengan melandainya Covid-19.

"Semoga tahun ini Covid-19 hilang, dijauhkan dari marabahaya, dilancarkan rejekinya, sukses dan berharap kedamaian di Bumi Pertiwi. Semoga harapan kita di tahun ini tercapai," harapnya.(Fanny/Jaka)

Editor: Ajay Kabar Cirebon

Terkini

Terpopuler