Kenaikan PBB Fantastis! Warga Kota Cirebon Ini Disuruh Bayar dari Rp 6,2 Juta Jadi Rp 64 Juta!

- 9 Mei 2024, 15:47 WIB
Warga Kota Cirebon, Surya Pranata, mengeluhkan kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB) yang nilainya sangat fantastis.
Warga Kota Cirebon, Surya Pranata, mengeluhkan kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB) yang nilainya sangat fantastis. /Fanny Kabar Cirebon /

KABARCIREBON - Seorang warga Kota Cirebon, Surya Pranata, mengeluhkan kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB) yang nilainya sangat fantastis. Menurutnya, saat ini ia diharuskan membayar senilai Rp 64 juta, dari yang biasanya hanya Rp 6,2 juta. Kenaikan tersebut mencapai 1000 persen.

"Rumah saya di Jalan Siliwangi, biasanya saya hanya bayar Rp 6,2 juta per tahun. Tapi kini setelah ada kenaikan, saya disuruh bayar Rp 64 juta! Ini apa-apaan, kok naiknya tinggi sekali," ujarnya.

Menurutnya, dirinya kini belum membayar PBB tersebut karena dirinya tidak memiliki uang sebanyak itu. 

Baca Juga: Siapa Pasangan Balon Wali Kota Cirebon yang akan Didaftarkan di Jalur Independen?

"Saya minta Pemkot Cirebon untuk tidak menaikkan PBB seperti ini. Kok bisa, naik PBB sampai setinggi itu?" katanya.

Seratusan warga Kota Cirebon bersama Paguyuban Pelangi Bhakti Law & Firm mendatangi gedung DPRD Kota Cirebon, Selasa (6/5/2024). Kedatangan mereka untuk melakukan rapat dengar pendapat bersama pimpinan dan Komisi II DPRD Kota Cirebon terkait kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB) yang melambung hingga maksimum seribu persen sejak awal 2024.

Sekretaris Pelangi Bhakti Law & Firm, Hetta Mahendarti Latumeten mengatakan, kenaikan PBB di Kota Cirebon merupakan keputusan sepihak yang dilakukan oleh Pemkot Cirebon.

Baca Juga: Berkunjung ke Yogyakarta, 3 Pantai yang Memesona Ini Bisa Jadi Alternatif Saat Berkunjung ke Kota Gudeg

"Ini keputusan sepihak yang tidak pro rakyat. Kepada DPRD, kita minta dimediasi atas keputusan Pemkot yang zolim dan arogan," tutur Hetta.

Ia menambahkan, sangat tidak wajar ketika PBB naik hingga 100 persen dan bahkan hingga mencapai 1000 persen.

Halaman:

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah