KABARCIREBON- Sebanyak 9,4 persen koperasi di Kabupaten Kuningan, masuk kategori dalam pengawasan. Karena banyak yang kondisi keuangannya macet dan caseflownya kurang baik. Sehingga menjadi bahan evaluasi bersama agar dapat diatasi.
“Dari jumlah keseluruhan 752 unit koperasi, 9,4 persen di antaranya tingkat kesehatan keuangannya masuk kategori dalam pengawasan,” kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagperin) Kabupaten Kuningan, Uu Kusmana, Sabtu (30/7/2022),
Ia mengungkapkan, dari 65 persen atau 491 unit koperasi aktif, tata kelolanya masih banyak hal yang menjadi perhatian sekaligus tugas bersama. Terutama keterbatasan ketersediaan akses koperasi terhadap sumber daya produktif, sehingga agak kesulitan untuk memajukan usahanya. Yakni permodalan, teknologi, informasi dan pasar.
“Keterbatasan dana untuk ketersediaan modal kerja atau investasi, menyebabkan koperasi kelimpungan meningkatkan kapasitas usahanya dan mengembangkan produk yang berdaya saing,” katanya.
Menyikapi persoalan tersebut, lanjut Uu, pihaknya berupaya keras dengan melakukan langkah-langkah kebijakan strategis, sebagai upaya mendukung kemajuan koperasi. Agar dapat tumbuh sejajar dengan badan usaha lainnya, memiliki sensitifitas tinggi dalam pengembangan usaha dan diminati generasi muda.
Bupati Kuningan, H. Acep Purnama mengemukakan, seharusnya koperasi menjadi alternatif utama yang dicari masyarakat sebagai solusi dari persoalan ekonomi rumah tangga, tetapi kenyataannya tidak demikian. Hal itu disebabkan kurangnya brand position dan kepercayaan, akibat sebagian pengurus koperasi kurang profesional dalam pengelolaan usahanya.
“Maka dari itu, koperasi harus bertransporatasi lebih profesional, mandiri dan berdikari dalam pengelolaan usahanya. Karena dampaknya, apabila koperasi semakin besar, akan dirasakan pula manfaatnya oleh masyarakat,” tuturnya.
Ketua Panitia Hari Koperasi ke-75 tingkat Kabupaten Kuningan, H. Nono Supriatna menyebutkan, pada peringatan hari koperasi tahun ini, pihaknya menyelenggarakan beberapa kegiatan. Yakni touring menuju lokasi buper bersama bupati, wakil bupati, sekretaris daerah, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan HPCI.
Lalu penyerahan bantuan untuk koperasi peternakan terkait persoalan penyakit kuku dan mulut (PMK), menggelar produk karya koperasi yang menampilkan unit usaha UMKM dari 11 koperasi, donor darah serta gathering koperasi.(Yan)