Tak Gunakan PDAM, Komisi II DPRD Tegur Long Rich

8 Desember 2022, 22:22 WIB
Perumda AM Tirta Jati Kabupaten Cirebon

KABARCIREBON, (KC-Online).- Kekhawatiran warga sekitar PT Long Rich Indonesia yang berada di Desa Sidaresmi dan Desa Babakanlosari Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon, terkait keberadaan sumur artesis di pabrik tersebut mendapat perhatian serius dari anggota DPRD.

Salah satunya, Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon melakukan kunjungan kerja (kunker) ke lokasi pabrik.

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, Hj. Ismiyatul Fitihiyah Yusuf, mengatakan, kedatangannya rombongan komisi II ini merupakan tindak lanjut dari banyaknya keluhan masyarakat adanya delapan titik sumur artesis yang ada di dalam PT. Longrich Indonesia Kecamatan Pabedilan.

"Setelah kami datang ke lokasi pabrik dan berdialog dengan pihak manajemen pabrik, perizinan sudah ada dan banyaknya sumur artesis (8 titik) karena, jumlah karyawan yang banyak pula yakni sekitar 18 ribu. Maka, pabrik ini memiliki delapan titik sumur artesis, namun hanya lima yang digunakan, sisanya dua sumur untuk sumur resapan dan 1 sumur pantau," katanya, Senin (5/12/2022).

Politisi PKB ini menjelaskan, komisi II menyarankan agar perusahaan tersebut menggunakan air PDAM, guna mencegah hal yang tidak diinginkan warga setempat. "Pihak perusahaan beralasan, karena harga yang ditawarkan PDAM terlalu tinggi. Sehingga jika dihitung biaya kebutuhan air bersih akan sangat hemat bila menggunakan sumur artesis. Atas keluhan pihak perusahaan, kami berencana akan memanggil pihak PDAM untuk membahas harga jual air ke perusahaan," jelasnya.


Ismi mencontohkan, di wilayah kawasan industri seperti Tanggerang, harga air PDAM ke perusahaan, di bawah harga kebutuhan rumah tangga. Sedangkan di Kabupaten Cirebon, pihak PDAM menawarkan ke perusahaan ini kisaran Rp. 27 ribu perkubik atau 4 kali lipat dari harga untuk kebutuhan rumah tangga.

"Kami belum tahu seberapa banyak satu perusahaan memiliki sumur artesis, namun selama keberadaan sumur tersebut tidak legal, artinya pemerintah sudah mempertimbangkan dampaknya. Yang dikhawatirkan, keberadaan sumur artesis yang tidak memiliki ijin dan berdanpa buruk bagi warga sekitar," ujarnya.

Sementara itu, perwakilan PT. Longrich Kabupaten Cirebon, Kiki mengungkapkan, kebutuhan air bersih saat ini sekitar 18.000 kubik untuk kebutuhan karyawan yang berjumlah sekitar 18.000 orang, saat ini kebutuhan air semakin bertambah, seiring dengan bertambahnya jumlah karyawan.

Sedangkan, sumur artesis yang ada saat ini jumlahnya 8 sumur, 5 titik digunakan sebagai sumur artesis, dua titik untuk sumur resapan dan satu sumur untuk sumur pantau yang langsung terhubung ke Kementerian Lingkungan Hidup.

"Dalam Surat Izin Pengambilan Air (SIPA), setiap satu sumur artesis diberikan 1 sumur imbuhan. Untuk kerjasama dengan PDAM, kami masih kami diskusikan. Karena, harga yang ditawarkan memberatkan bagi perusahaan, sementara pabrik kami di Tanggerang harga Rp. 5-7 ribu perkubik atau lebih murah dari harga rumah tangga. Sedangkan di sini, kisaran Rp. 27 ribu perkubik," ungkapnya.


Dirinya mengucapkan terima kasih pada anggota DPRD yang melakukan kunjungan kerja. "Tentunya, kami sangat mematuhi aturan yang ada dan dengan kedatangan komisi II DPRD Kabupaten Cirebon ini, sekalian kami memohon agar harga air PDAM untuk perusahaan murah," harap Kiki.(Supra)

Editor: Ajay Kabar Cirebon

Tags

Terkini

Terpopuler