KABARCIREBON - Ada kisah menarik saat Nabi Muhammad SAW di waktu kecil. Usianya sekitar lima tahun.
Awalnya, masyarakat Kota Makkah gempar dengan hilangnya Muhammad kecil dalam perjalanan bersama ibu susuan Halimah.
Hal itu membuah Halimah cemas dan menangis di hadapan Aminah, Ibunda Nabi Muhammad SAW. Namun kesedihan itu tidak berlangsung lama.
Baca Juga: Akhirnya, Lucky Hakim Ungkap Alasan Mundur Sebagai Wakil Bupati Indramayu, Bikin Simpatik Publik
Karena, tidak lama Muhammad kecil datang diantarkan seorang bernama Waraqoh bin Naufal dan seseorang dari suku Quraisy.
"Ini anakmu, kami menemukannya di Makkah atas," tutur Waraqoh menyerahkan Muhammad kecil ke Aminah dan Abdul Muthalib.
Sang kakek, Abdul Muthalib menyambutnya dengan bahagia. "Cucuku!," kata sang kakek sambil memeluk erat Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Ini Sejumlah Tempat Wisata Religi dan Cagar Budaya di Cirebon yang Jarang Dikunjungi Wisatawan
Wajah sumringah Abdul Muthalib terpancar. Betapa bahagianya sang kakek. Ia lantas berupaya menghibur cucunya.
Sang kakek mengajak Nabi untuk menunggangi unta hebat yang belum pernah ada di dunia.
"Kakek mau ajak kamu menunggangi unta hebat keliling ka'bah," kata Abdul Muthalib.
Baca Juga: Polemik Gagal Bayar Jangan Sampai Korbankan para Juara Porprov Jabar
Nabi Muhammad SAW yang masih berusia lima tahun itu tersenyum lepas mendengar tawaran sang kakek.
"Mau kek, tetapi dimana unta hebat itu?" tanya Nabi.
Sambil tertawa, Abdul Muthalib mengangkat cucunya dan mendudukan di atas bahu. "Inilah unta hebatnya. Kau kini telah duduk di unta hebat," katanya.
Baca Juga: Korban Dugaan Pencabulan Oknum Guru SD Bertambah 4 Murid Lagi
Nabi kaget ternyata yang dimaksud unta hebat adalah kakek Abdul Muthalib.
"Wah unta hebatnya ternyata sudah tua ya kek," Muhammad kecil berkelakar.
"Cucuku, biar tua, tapi ini unta yang hebat. Unta ini mampu mengajakmu berthawaf keliling ka'bah," kata Abdul Muthalib.
Baca Juga: PGRI Cilimus Utamakan Melindungi Korban Dugaan Pencabulan
Kemudian, Muhammad kecil dan sang kakek Abdul Muthalib keliling Ka'bah untuk thawaf. Sang kakek berdoa dengan khusyu meminta perlindungan dari Tuhan untuk cucunya.
Kemudian, keduanya kembali ke rumah untuk menemui Aminah, ibunda Nabi Muhammad SAW.
Betapa bahagianya Aminah bertemu putranya, Muhammad. Ia mendekap erat seraya menitikan air mata kebahagian.
Sementara Halimah yang masih berada di rumah Aminah, mengusap air mata kesedihan. Sebab, hari itu, ia harus meninggalkan Muhammad bersama ibunya di Makkah.
"Sekarang engkau bersama ibumu. Selamat tinggal Muhammad, jadilah orang besar seperti yang pernah dikatakan ibumu," kata Halimah sambil beranjak pergi.
Muhammad kecil pun sedih ketika melepas Halimah As Sa'diyah, ibu susu yang selama ini telah merawatnya.
Baca Juga: Lengkap, Inilah Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
Hingga dewasa, Nabi Muhammad SAW tidak pernah memutuskan tali silaturahim dengan ibu susunya itu.***