KABARCIREBON-Pengusulan KH Abdul Chalim Leuwimunding Majalengka sebagai Pahlawan Nasional tahun 2023, terus di suarakan oleh pemerintah maupun lembaga serta instansi lainnya.
Usulan sendiri pernah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat. Lalu, di Gedung MPR RI di Jakarta. Kali ini dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Kota Surabaya, Sabtu 29 April 2023.
Kegiatan yang digelar di Islamic Centre Surabaya Provinsi Jawa Timur ini, digelar sebagai bagian dari syarat pengusulan gelar pahlawan nasional.Seminar nasional ini dihadiri oleh beberapa narasumber yang ahli dalam bidang sejarah, sosiologi politik, dan agama.
Di antaranya Prof. Dr. Reiza D Dienaputra, Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Padjadjaran; Prof. Dr. H. Abdul Halim, M.Ag, Guru Besar Sosiologi Politik UNISA Surabaya; dan KH As'ad Said Ali, Dewan Penasehat Pengurus Pusat Pergunu.
Namun, keynote speaker atau pembicara utama pada acara ini adalah puteranya yang sangat dekat dengan ayahandanya KH Abdul Chalim, yakni Ketua Umum Pergunu/Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Umah, Prof. Dr. KH Asep Saifuddin Chalim, MA.
Ia akan memberikan pidato inspiratif tentang sosok ayahandanya, KH Abdul Chalim dan pentingnya mengambil teladan hidupnya yang telah berkontribusi nyata bagi bangsa dan negara ini.
Baca Juga: MPR RI Gelar Seminar Nasional Pengusungan KH Abdul Chalim Majalengka Sebagai Pahlawan Nasional 2023
Acara ini dibuka langsung langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Hj Khofifah Indar Parawansa, dan dipandu moderator Achmad Zuhri, M.Ikom, Wakil Ketua Umum Pergunu dan Dosen Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Para narasumber sendiri akan membahas berbagai aspek kehidupan dan perjuangan KH Abdul Chalim, serta mengulas kebijakan dan kontribusi yang ia berikan bagi bangsa Indonesia dan perjuangan di tubuh organisasi NU.
Seminar nasional ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang jasa-jasa KH Abdul Chalim sebagai pejuang kemerdekaan dan salah satu tokoh agama terkemuka di Indonesia.
Termasuk dapat memperkuat usulan pengajuan gelar Pahlawan Nasional bagi KH Abdul Chalim sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi atas jasa-jasanya bagi bangsa dan negara.
Perlu diketahui, KH Abdul Chalim sendiri saat ini di makamkan di Desa/Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka. Beliau merupakan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan menjadi menjadi sosok penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
Sebagai seorang tokoh agama, tokoh politik, tokoh pejuang kemerdekaan, ulama politik, KH Abdul Chalim telah berjuang, memperjuangkan hak-hak masyarakat Indonesia mengusir penjajahan di tanah air ini.
Beliau juga merupakan salah satu yang membidani lahirnya NU, organisasi Islam terbesar di Indonesia yang berfokus pada pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial. Selama perjuangannya kemerdekaan, KH Abdul Chalim aktif terlibat dalam gerakan pergerakan kemerdekaan Indonesia bersama sama para pendiri NU, seperti KH Hasyim Asyari, KH Wahab Hasbullah, dan ulama ulama terkemuka lainnya.
Meskipun KH Abdul Chalim telah wafat, namun warisan perjuangannya masih terasa hingga kini. Pengajuan sebagai Pahlawan Nasional diharapkan dapat mengenang jasa-jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan memajukan Islam di Indonesia.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Majalengka Iwan Dirwan di sela sela acara seminar mengatakan, pengusulan pahlawan ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda Indonesia untuk menghargai perjuangan para pejuang kemerdekaan dan memperjuangkan hak-hak masyarakat Indonesia.
"Sebagai tokoh agama dan politik yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa Indonesia, KH Abdul Chalim pantas dihormati sebagai Pahlawan Nasional," kata Iwan.*