Pecinta Pedas Sini Merapat ke Rujak Gamel Cirebon, Dijamin Bikin Lidah Bergoyang

5 Agustus 2023, 18:21 WIB
Rujak Gamel /Fanny Kabar Cirebon /

KABARCIREBON - Cirebon merupakan daerah yang kaya kuliner. Beragam makanan khas tersaji di Kota Wali ini, dan dijamin bikin wisatawan yang datang betah dengan aneka kulinernya.

Salah satu yang bisa direkomendasikan ketika datang ke Cirebon adalah rujak Gamel. Rujak Gamel merupakan rujak khas Cirebon yang berisi aneka sayuran seperti mentimun, kol, kangkung, lalu dipadukan dengan tahu dan mie, kemudian disiram oleh bumbu rujak khas, pedasnya cukup nampol. Warga sekitar sering menyebutnya dengan sambel asem.

Lalu, salah satu yang khas adalah pelengkapnya, yaitu kuah pindang asin. Kuah pindang ini berasal dari ikan pindang yang direbus, kemudian disaring. Kuah ini biasa disajikan dengan cara menyiram rujaknya.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Bakso yang Enak di Kabupaten Belitung Timur, Cobain Bakso Simpang 4 dan Bakso Bayu

Pembeli kadang ada yang suka pedas, namun penjual juga tetap menyediakan sambal dengan tingkat kepedasan sedang. Untuk menikmatinya, kita bisa mencampur seluruh bahan rujak dengan bumbu, atau bumbu cukup disimpan di pinggir piring kemudian tinggal 'dicocol'.

Penjual juga menyediakan gorengan, yang bisa dicocol ke bumbu sambalnya. Dijamin akan bikin ketagihan karena khas sambal Cirebon yang bikin lidah tak bisa berhenti mengunyah makanan.

Rujak Gamel sendiri terletak di Desa Sarabau, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Desa Sarabau bertetangga dengan Desa Gamel. Disebut Rujak Gamel karena memang dulu sejak awal kuliner ini dibuka, Desa Sarabau masih bernama Desa Gamel yang kemudian dimekarkan dan berganti nama menjadi Desa Sarabau.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Bakso yang Terkenal di Prajurit Kulon, Ada Pilihan Bakso Enggal dan Bakso Pos Maknyuss

Lokasi rujak Gamel cukup adem, pembeli akan disuguhkan dengan lesehan plus meja, di bawah pohon asam yang rindang. Tak hanya itu, sesekali penjual akan menyajikan live music, tentu saja lagunya adalah lagu Cirebonan.

Wati (56 tahun), sang pendiri Rujak Gamel mengungkapkan, dirinya mendirikan kuliner yang terkenal dengan khas pedasnya ini sejak tahun 1984.

Sebelum dikenal seperti saat ini, Wati berjualan di pinggir jalan, sama dengan lokasi saat ini. Ia butuh waktu 36 tahun lamanya hingga rujak Gamel dikenal masyarakat secara luas.

Baca Juga: UGJ Cirebon Berduka, Ketua Yayasan Dadang Sukandar Kasidin Berpulang, Terungkap Ini Sakitnya

"Dulu, kadang ga ada pembeli satupun dalam sehari. Tapi saya terus jualan, hingga tiga tahun ke belakang rujak Gamel mulai dikenal," ujarnya.

Ya, rujak Gamel memang dikenal baru-baru ini atau sekitar tahun 2020. Hal itu setelah banyak pembeli yang mereview rujak ini. Hingga beberapa kali diliput oleh media nasional. 

Tak tanggung-tanggung, kini pembeli dengan mobil pun berdatangan. Sayang, akses jalan yang rusak dan sempit tidan mendukung keberadaan kuliner ini. Namun sekarang, akses utama masuk yaitu Trusmi sedang dalam perbaikan jalan.

Baca Juga: Bro'g Caffee and Resto Cirebon, Suasana Nyaman Bikin Betah Pengunjung dengan Suguhan Live Musik

Menurut Wati, akses jalan yang bagus nantinya ketika jalan Trusmi sudah diperbaiki mungkin akan berpengaruh terhadap jualannya.

"Tapi sekarang lagi dalam tahap perbaikan, sehingga pembeli pun agak sepi. Mungkin nanti setelah perbaikan selesai, akses bagus sehingga jualan saya lebih laris lagi," ungkapnya.

Wati menambahkan, jika ramai, rujak Gamel bisa tandas hingga 200 porsi. Rujak ini dijual dengan harga Rp 12 ribu per porsi. Artinya, omzet per hari bisa mencapai Rp 2,4 juta.

Baca Juga: Volleyball Gubernur Cup 2023 Regional V Digelar di Cirebon, Juaranya Ditunggu Tim dari Empat Regional Jabar

Saat ini, rujak Gamel 'KW' alias abal-abal bisa didapatkan di mana-mana, terutama masih di sekitaran Desa Gamel. Menurut Wati, hal itu tidak menjadi masalah.

"Memang betul banyak yang meniru, malah disebutnya juga sama-sama rujak Gamel. Tapi ga apa-apa, yang asli kan tetap di sini, semua orang juga tahu. Rezeki tidak akan tertukar," tutur ibu lima anak ini.(Fanny)

Editor: Fanny Crisna Matahari

Tags

Terkini

Terpopuler