Incar Penurunan 14 Persen, Pj Bupati Cirebon: Penanganan Stunting Membutuhkan Sinergi Semua Stakeholder

2 Juni 2024, 18:37 WIB
PENJABAT (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, menghadiri kegiatan penilaian kinerja 8 aksi konvergensi penurunan stunting terintegrasi di Kabupaten Cirebon tahun 2024 di Kantor Bappelitbangda, Jumat (31/5/2024).* /Kabar Cirebon/ Diskominfo Kabupaten Cirebon/

KABARCIREBON- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon melaksanakan kegiatan Penilaian Kinerja Delapan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten Cirebon 2024, di Ruang Suparman Kantor Bappelitbangda Kabupaten Cirebon, Jumat (31/5/2024).

Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, mengemukakan, penurunan stunting menjadi salah satu major project dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 guna mencapai misi SDM Unggul, Indonesia Maju. 

 Baca Juga: Polri Tangkap Buronan Thailand Paling Dicari

Ia menyebutkan, permasalahan stunting yang multi dimensi ini membutuhkan sinergi antar seluruh pihak.Karena stunting bukan hanya masalah kesehatan. Tetapi berdampak jangka panjang pada perkembangan kognitif, motorik dan sosial anak.

“Anak yang mengalami stunting berisiko lebih tinggi mengalami keterlambatan belajar, mudah sakit, dan memiliki produktivitas yang rendah di masa depan. Sehingga menjadikan stunting sebagai ancaman terhadap generasi penerus bangsa," tuturnya.

Menurutnya, Kabupaten Cirebon sebagai daerah dengan populasi yang besar di Jawa Barat, memiliki tantangan yang besar dalam menangani isu stunting. Jika merujuk pada hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI)  2023, angka prevalensi stunting di Kabupaten Cirebon meningkat 4,3 persen dari sebelumnya 18,6 persen di  2022 menjadi 22,9 persen di 2023. 

 Baca Juga: Kucing Jatuh dari Pesawat Maskapai Southwes, Anabul Jenis Bengal Itu Tidak Cedera Cuma Dagunya Menghitam

"Meski angka capaian Kabupaten Cirebon meningkat tetapi kita harus tetap berupaya untuk menurunkan angka stunting sesuai dengan target nasional yaitu 14 persen di 2024," katanya.

Ia mengemukakan, penilaian kinerja pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting terintegrasi merupakan proses penilaian kemajuan kinerja Kabupaten Cirebon, dalam melakukan upaya untuk memperbaiki dan melaksanakan intervensi percepatan penurunan stunting terintegrasi. 

"Mulai dari perencanaan, penganggaran, implementasi, pemantauan, dan evaluasi program atau kegiatan," ujarnya.

Pj Bupati Cirebon, menyebutkan penilaian tersebut dilakukan secara bertahap, mencakup peningkatan cakupan intervensi gizi spesifik dan sensitif pada lokasi fokus penanganan stunting, peningkatan cakupan rumah tangga sasaran yang dapat mengakses intervensi gizi secara terintegrasi.

 Baca Juga: Pj Bupati Dedi: Angka Kemiskinan di Kabupaten Majalengka Masih Menjulang Tinggi

"Tujuan penilaian delapan aksi konvergensi penurunan stunting di Kabupaten Cirebon adalah dalam rangka meninjau kemajuan pelaksanaan aksi konvergensi dalam upaya penurunan stunting melalui pendekatan intervensi spesifik dan sensitif serta sebagai wujud pemberian umpan balik kepada pemerintah Kabupaten Cirebon tentang pelaksanaan aksi konvergensi," katanya. 

Wahyu meminta kepada para kepala SKPD untuk melakukan kegiatan percepatan penurunan angka stunting, sesuai dengan tugas dan fungsinya, melaksanakan tahapan kegiatan dan melakukan entri data pada aplikasi serta mengikuti target dan arahan yang di tentukan oleh Kementerian Dalam Negeri.

"Pemkab Cirebon sangat serius melakukan upaya percepatan penurunan angka stunting sebesar 14 persen di 2024. Hal ini dibuktikan dengan diterbitkannya SK tim percepatan penurunan stunting (TPPS) mulai dari tingkat kabupaten sampai tingkat desa/kelurahan," katanya.***

Editor: Iwan Junaedi

Sumber: Diskominfo Kabupaten Cirebon

Tags

Terkini

Terpopuler