Harga Cabai di Majalengka Naik Signifikan, Ini Reaksi Tukang Bakso dan Gorengan

10 Juni 2024, 15:46 WIB
Pj Gubernur Banten Al Muktabar saat menghampiri tukang bakso di Kramatwatu, Kabupaten Serang/Dokumen/Adpim Pemprov Banten /

KABARCIREBON - Diduga akibat pasokan yang minim, sejumlah komoditas sayuran terutama aneka cabai di pasar tradisional di Majalengka alami kenaikan cukup signifikan. Meski demikian, kebutuhan konsumen di Pasar Majalengka masih tetap aman.

Menurut sejumlah pedagang sayur di pasar tradisional di Majalengka, kenaikan harga di antaranya terjadi pada cabai merah beauty yang kini menjadi Rp 90.000 per kg.

Cabai merah biasa seharga Rp 80.000 per kg, cabai rawit hijau Rp 50.000 per kg dan cabai rawit merah menjadi Rp 70.000 per kg. Kenaikan harga cabai ini rata – rata sebesar Rp 10.000 untuk setiap kilogramnya.

Baca Juga: Gerombolan Tikus Gerogoti 5 Hektare Tanaman Padi di Majalengka, Ini yang Dilakukan POPT

Selain cabai yang mengalami kenaikan, harga kentang juga naik sebesar Rp 3.000 per kg atau menjadi Rp 25.000 per kg, kol yang semula harganya hanya Rp 14.000 per kg kini naik menjadi Rp 15.000 per kg, mentimun naik sebesar Rp 5.000 untuk setiap kilogramnya atau menjadi Rp 15.000 per kg.

Menurut Ani, salah seorang pedagang sayur yang paling mengejutkan kenaikan harga terjadi pada bawang daun, kenaikannya sebesar Rp 8.000 per kg dan kini harga bawang daun telah mencapai Rp 40.000 per kg.

“Kalau biasanya harga bawang daun Rp 20.000 per kg sudah dibilang mahal, seharang naiknya berlipat,” kata Ani.

Baca Juga: Polri Bersama PMPI Gelar Dialog Kebangsaan, Hadirkan Habib Luthfi sebagai Narasumber

Ani dan Ilah yang memasok untuk pedagang eceran dan tukang bakso mengatakan, barang – barang yang mengalami kenaikan harga, pasokan dari distributur cukup sedikit dibanding biasanya. Kondisi ini sebanding dengan omset penjualan yang juga lambat.

“Kalau cabai ketika mahal, barangnya sedikit tetapi menjualnya juga sulit. Saat harga mahal konsumen enggan belanja banyak.” katan Ani.

Untuk bawang daun kebanyakan konsumen mengurangi jumlah pembelian karena mahalnya harga. Para pedagang bakso atau bubur juga pejual gorengan akhirnya mengurangi pembelian. Jika biasanya membeli hingga 0,5 kg atau 1 kg kini dikurangi menyesuaikan kondisi uang.

Baca Juga: Di Tangan Pemuda Cirebon Ini, Innova 2011 Menolak Tua, Tampil Gagah dan Mewah Ternyata Ini Kuncinya

“Wajar membeli sedikit, saya saja stok dagangan dikurangi karena khawatir barang tersisa, lagi pula bawang daun disimpan sehari bobot sudah berkurang karena daun mudah layu atau menguning, kita terpaksa harus ngepel dan daun sebagian terbuang,” ungkap Ilah yang juga menyediakan bahan – bahan untuk pedagang bakso.

Pengelola Pasar Cigasong Supriadi mengungkapkan ada banyak komoditas yang harganya alami kenaikan sejak Minggu (9/6/2024), ada juga sejumlah komoditas yang harganya stabil di harga tinggi. Dia menduga kenaikan harga dipicu kurangnya pasokan serta sejumlah komoditas permintaanya naik karena musim hajatan.

“Sebagian barang kemungkinan karena kemarau sehingga barang sedikit, seperti bawang daun, bawang merah yang belum mulai musim, bawang daun juga berkurang,” ungkap Supriadi.

Baca Juga: STKIP Yasika dan AKPER YPIB Bergabung Jadi Universitas Sindang Kasih Majalengka, Ini 8 Prodi yang Dibuka

Menurutnya untuk cabai merah beauty dan cabai merah biasa pedagang pasar Sindangkasih, dipasok dari Bandung dan Cirebon, kentang juga dari Dieng. Sedangkan mentimun dipasok dari petani Majalengka.

“Kebutuhann konsumen masih tetap terpenuhi, apalagi kata pedagang kalau kharga mahal karena kurang pasokan, penjualan juga berkurang, penurunan omsetnya cukup tinggi. Saat ini diperkirakan omset cabai merah 1 kw bisa untuk seluruh pedagang pasar,” kata Supriadi.(Tati Purwati/Kabar Cirebon)

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler