Pasar Pasalaran Jadi Markas Anak Punk

- 12 Juli 2020, 21:00 WIB
 PEDAGANG Pasar Darurat Pasalaran Weru Kabupaten Cirebon menunjukan salah satu disudut bangunan Pasar Pasalaran yang menjadi markas anak Punk, Sabtu (11/7/2020).* Iwan/KC Online
PEDAGANG Pasar Darurat Pasalaran Weru Kabupaten Cirebon menunjukan salah satu disudut bangunan Pasar Pasalaran yang menjadi markas anak Punk, Sabtu (11/7/2020).* Iwan/KC Online

WERU, (KC Online).-
Pembangunan Pasar Pasalaran Kecamaran Weru Kabupaten Cirebon menuai banyak kritik dari sejumlah pedagang. Hal ini dibuktikan dengan bangunan pasar yang tidak terurus oleh pemerintah daerah.
Data yang diterima dari para pedagang Pasar Pasalaran, pemerintah sudah menyiapkan 329 kios, 648 los dan lemprakan 229 sesuai surat yang resmi dikeluarkan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Cirebon.
Pantauan KC di lapangan, sejumlah bangunan terlihat rusak seperti eternit, dan rolling door. Kemudian, banyaknya anak punk atau anak jalanan menjadikan Pasar Pasalaran menjadi tempat tinggal mereka.
Menurut perwakilan pedagang Pasar Pasalaran Us Us Ruhiyat, pasar tersebut dibangun dengan dana yang sangat fantastis sehingga kalau dibiarkan rusak sangat disayangkan.
"Ini bangunan dengan dana sampai miliaran rupiah, tetapi saya lihat tidak ada pemeliharaan, rumput tinggi dan bangunan banyak yang rusak, Apalagi sekarang menjadi markas anak punk, setiap hari mereka tinggal di pasar ini. Kami juga sudah menegur tapi tetap saja ada. Sehingga keadaan pasar ini menjadi kumuh," katanya.
Karenanya, ia meminta ke pemerintahan Kabupaten Cirebon khususnya disperdagin untuk segera mengurus Pasar Pasalaran, jangan ditinggalkan begitu saja. Sayang uang miliaran rupiah sudah digelontorkan.
"Saya ini sangat prihatin melihat keadaan Pasar Pasalaran. Kalau tidak peduli, saya tidak akan lihat pasar ini. Karena saya merasa peduli dan saya juga orang pedagang, makanya teman-teman pada kumpul di pasar ini untuk melihat kondisinya, ternyata banyak yang rusak. Ini yang menjadi keperihatinan para pedagang," katanya.
Ia juga meminta agar Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon yang pernah melakukan peninjauan ke Pasar Pasalaran, segera melakukan gebrakannya sehingga Pasar Pasalaran ini bisa ditempati para pedagang.
"Belum lama rombongan Komisi II melakukan kunjungan bangunan ke Pasar Pasalaran, kami meminta agar secepatnya ditidaklanjuti pembangunannya sehinga bisa terurus. Ini pembangunan yang sangat lama dari 2017 sampai sekarang belum juga selesai," katanya.
Sedangkan menurut pedagang kain pasar Pasalaran Cirebon, H. Ahmadi, dirinya bersama pedangang lain menginginkan pembangunan Pasar Pasalaran di lanjutkan sehingga para pedagang bisa kembali ke pasar semula.
"Kami pedagang ingin pemerintah daerah segera melanjutkan pembangunan Pasar Pasalaran. Kami di sini sudah hampir lima tahun berjualan di pasar darurat. Sudah banyak pedagang yang bangkrut apalagi sekarang musim virus Corona," pintanya. (Iwan/KC Online)

Editor: Alif Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x