Dua Pemuda Ciledug Dibantai Geng Motor, Warga Trauma, Desak Polisi Tangkap Pelakunya

- 3 Januari 2021, 21:46 WIB
TOYO (20 tahun, kiri) dan Agung (22 tahun, kanan) pemuda Ciledug Cirebon yang menjadi korban kebringasan geng motor saat menjalani perawatan di RSUD Waled Cirebon, Minggu, (3/1/2021).*
TOYO (20 tahun, kiri) dan Agung (22 tahun, kanan) pemuda Ciledug Cirebon yang menjadi korban kebringasan geng motor saat menjalani perawatan di RSUD Waled Cirebon, Minggu, (3/1/2021).*

CILEDUG, (KC Online).-
Dua pemuda Ciledug, Cirebon, Jawa Barat, Agung Nurul Firdaus (22 tahun) dan Toyo (20 tahun) dibantai komplotan geng motor yang melakukan konvoi Minggu, 3 Januari 2021 dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
Agung yang merupakan warga Desa Damarguna dan Toyo warga Ciledug Kulon mengalami luka bacok di kepala dan sejumlah tusukan di tubuhnya. Peristiwa itu terjadi di depan SPBU jalan raya Desa Ciledug Lor, Kecamatan Ciledug, kawasan Dusun Genggong berbatasan dengan Jawa Tengah.
Kedua pemuda itu ambruk tak berdaya setelah diserang bertubi-tubi. Sepeda motornya Honda Beat dihancurkan. Para anggota geng motor pun membiarkannya tergeletak lalu membawa kunci motor korban.
Sedangkan korban dengan kondisi luka parah tergeletak di pinggir jalan. Tidak lama, beberapa warga datang memberi pertolongan. Keduanya dilarikan ke Puskesmas Bantarsari. Karena kondisinya cukup parah lalu dirujuk ke RSUD Waled sekitar pukul 03.00 WIB.
Korban Agung menderita beberapa luka bacok di kepala dan luka tusuk di bagian perut samping. Sementara koban Tayo menderita luka bacok di kepala dan tujuh luka tusuk di bagian punggung.
Beruntung keduanya masih sadarkan diri. "Sangat mencekam, mengerikan, dan saya trauma keluar malam," kata Agung di UGD RSUD Waled, Minggu, (3/1/2021) dikutip Kabar Cirebon dari Cirebon Raya.
Agung menjelaskan, malam itu, ia dan Toyo baru saja ke rumah tukang ikan cupang di Ciledug Lor. Keduanya lantas beristirahat sejenak di sebuah warung kopi depan SPBU Ciledug Lor, Dusun Genggong, Kecamatan Ciledug sambil minum es.
Tak disangka, tiba-tiba muncul dari arah timur perbatasan Jawa Tengah puluhan gerombolan bermotor. Mereka mengacung-acungkan senjata tajam. Bahkan, ada senjata tajam yang mereka gesekan ke jalan sehingga menimbulkan percikan api.
Agung dan Toyo pun panik. Keduanya pun bergegas pergi sebelum pasukan geng motor itu lewat. Agung dan Toyo berboncengan sepeda motor Honda Beat.
Toyo yang mengemudi, Agung dibonceng, motor pun melaju kencang. Namun sial, upaya Toyo dan Agung malah memancing reaksi pasukan geng motor. Mereka malah mengejarnya.
"Toyo gemetar mengemudikan motor. Motor terpeleset, kami terjatuh, sekitar 25 meter dari lokasi warung. Anggota geng motor itu secara beringas menyerang kami," tutur Agung.
Agung dan Toyo berupaya melindung tubuhnya dengan tangan. Senjata tajam bertubi-tubi mengenai kepala dan tangan. Keduanya terkapar tak berdaya bersimbah darah.
"Alhamdulillah, kami masih diberi hidup oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Para pelaku meninggalkan kami setelah kondisi kami benar-benar tak berdaya," kata Agung yang dibenarkan Toyo.
Agung menjelaskan dirinya dan Toyo bukan anggota geng motor. Dan tidak pernah berurusan dengan siapa pun, dalam masalah apa pun.
Sementara itu, sejumlah warga Ciledug menungkapkan aksi geng motor yang konvoi dengan bawa senjata tajam di kawasan Ciledug, Cirebon, Jawa Barat bukan yang pertama. Aksi mereka terus berulang, dan biasanya dilakukan pada malam Minggu atau malam-malam hari libur. Kondisi itu membuat masyarakat menjadi resah.
Sebab, anggota geng motor tersebut dalam jumlah banyak. Mereka konvoi mengacungkan pedang sambil menggerung-gerungkan motornya. "Mereka seperti binatas buas yang kelaparan lalu keluar dari hutan mencari mangsa," tutur Nana Juhana, warga Dusun Genggong, Desa Ciledug Lor, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon.
Betapa tidak. Mereka tak pandang bulu menyerang siapa pun yang mereka lihat. Karenanya, ketika geng motor itu konvoi, warga memilih di rumah melihat dari jendela kaca. "Kondisi ini tak boleh dibiarkan. Karena ini terus berulang. Dan sudah banyak kejadian. Sudah banyak pemuda yang jadi korban keberingasan geng motor," tutur Nana Juhana.
Karenanya, ia berharap pihak kepolisian mengintensifkan patroli malam. Sebagai sebuah solusi, ia menyarakan pemerintah daerah membangun Kantor Polsek Ciledug di lahan toang yang berada di Desa Bojongnegara, Kecamatan Ciledug.
Daerah daerah tersebut merupakan kawasan toang dan rawan kejahatan. Dan di jalur itulah, geng motor sering berkumpul. "Sebaiknya di sana dibangun pos polisi, atau boleh juga dibangun Markas Polsek Ciledug. Kan beluk ada. Polsek Ciledug sekarangkan namanya Polsek Pabuaran. Jadi tepat jika di sana dibangun Markas Polsek Ciledug," ujarnya.
Ia juga berharap polisi dapat menangkap anggota geng motor yang terlibat pengeroyokan dan penusukan terhadap dua pemuda Ciledug, yakni Agung Nurul Firdaus (22 tahun) dan Toyo (20 tahun). Hingga kini pihak Kepolisian Polsek Pabuaran masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa itu. (CireboRaya.com/KC)

Editor: Alif Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x