Network
KUNINGAN, (KC Online).-
Masyarakat tidak boleh mengucilkan para penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV)- Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Karena mereka pun memiliki cinta kasih, keluarga, cita-cita dan masa depan. Sehingga sudah seharusnya menempatkan diri sebagai sahabat.
“HIV-AIDS memang sesuatu penyakit yang menakutkan, tetapi penderitanya tidak boleh dikucilkan,” kata Wakil Bupati Kuningan, H. M. Ridho Suganda.
Ia mengungkapkan, dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kuningan, kasus HIV-AIDS cenderung mengalami peningatkan dari tahun ke tahunnya. Terutama temuan kasus dari 2013 hingga 2020 yang mencapai sekitar 473 kasus.
“Data menunjukan, telah terjadi perubahan proporsi kasus HIV-AIDS dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir ini. Semula didominasi oleh pengguna narkoba jenis suntik, tetapi sekarang ini peningkatan kasus terjadi di heteroseksual. Sehingga kita semua harus bisa membentengi diri sendiri dengan agama agar tidak tertular penyakit tersebut,” tuturnya.
Menurutnya, pemerintah sangat serius sekaligus peduli terhadap penderita HIV/AIDS atau lebih dikenal dengan sebutan ODHA. Sehingga selalu berupaya maksimal untuk memberikan dukungan, termasuk dalam lingkungan social. Karena ODHA mempunyai hak untuk hidup dan bermasyarakat.
“Dengan Visi Kuningan Ma’mur, Agamis dan Pinunjul (Maju) Berbasis Desa Tahun 2021, harus menjadi spirit bagi semua pihak untuk berperilaku sesuai norma agama dan hukum negara. Sehingga bisa terhindar dari hal-hal yang membahayakan,” katanya.
Karena itu dikemukakan Ridho, sudah saatnya generasi muda bisa lebih baik dan mampu meningkatkan ketahanan diri, melalui peningkatan keimanan dan ketakwaan sesuai dengan agamanya masing-masing. Supaya tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang sangat berisiko terhadap kesehatan dan keselamatan jiwa.(Yan/KC)
