Wartawan Hebat Harus Spesialis di Bidang Liputannya

- 24 Februari 2022, 00:29 WIB

"Semakin banyak narasumber dalam sebuah berita, semakin bagus. Minimalnya tiga narasumber dan narasumbernya harus berganti-ganti tidak berulang-ulang atau orangnya itu-itu saja dalam seminggu saja,"katanya.

Hal senada diungkapkan Frans Surdiasis, mentor GWPP. Menurut dia, isu dan pemberitaan dunia pendidikan di media massa sudah selayaknya mendapatkan porsi yang lebih besar dibandingkan isu-isu lainnya. Hal ini harus dilakukan wartawan peduli pendidikan, untuk menjadi motor penggerak opini publik dengan cara menyajikan berita dunia pendidikan secara intens serta berkelanjutan.

Dijelaskan dia, ada dua level yang bisa dapat di tempuh sebagai awak media untuk mendorong isu pendidikan menjadi lebih luas dan seksi. Pertama level mikro melingkupi ruang kebijakan editorial berita. Kedua, level makro di mana isu pendidikan harus menjadi perbincangan yang luas dan serius. Tentunya publik yang membaca dapat teredukasi dan diharapkan ini menjadi upaya mencerdaskan anak bangsa.

Mentor lainnya, Haryo mengungkapkan, persoalan lainnya terkait tantangan mengenai perkembangan informasi pada era digitalisasi sekarang ini, yaitu banyak pengguna media sosial yang mungkin mempunyai jumlah viewer yang banyak.

"Media sosial itu tidak mempunyai kode etik jurnalistik, pengguna tidak dilindungi undang-undang, selain itu pengguna media sosial juga belum memegang syarat uji kompeten seperti yang dimiliki wartawan," ujarnya.

Halaman:

Editor: Fani Kabar Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x