Bumi Makin Panas Jangan Cuma Dikipas-kipas

- 25 April 2022, 21:38 WIB
KEPALA SMA Negeri 2 Kuningan, H Tri Suknaedi, menyerahkan tanaman secara simbolis pada siswa untuk ditanam dan dipelihara di lingkungan sekolah dalam rangka memperingati hari bumi sedunia, di halaman sekolah setempat, pada Jumat (22/4/2022).* Emsul/KC
KEPALA SMA Negeri 2 Kuningan, H Tri Suknaedi, menyerahkan tanaman secara simbolis pada siswa untuk ditanam dan dipelihara di lingkungan sekolah dalam rangka memperingati hari bumi sedunia, di halaman sekolah setempat, pada Jumat (22/4/2022).* Emsul/KC

KABARCIREBON- SEJUMLAH siswa SMA Negeri 2 Kuningan memperingati Hari Bumi Sedunia dengan cara melakukan penanaman pepohonan maupun tanaman bunga disertai penyiraman pada pohon tersebut, berlangsung di halaman sekolah setempat, Jumat (22/4/2022).
Seluruh siswa diperintah untuk membawa air cucian beras lalu disiramkan pada tanaman yang ada di lingkungan sekolah. Termasuk, melakukan penyerahan bunga secara simbolis untuk ditanam di lingkungan sekolah serta dipelihara dengan baik hingga tumbuh subur.
Kesuburan tanaman yang ada di sekeliling manusia dapat menghasilkan oksigen (udara segar) dan sangat bermanfaat bagi hajat hidup manusia. Oleh karena itu, jagalah bumi ini jangan sampai rusak sehingga akan menimbulkan kerugian manusia.
“Akibat pengrusakan hutan maupun pepohonan di mana-mana, maka akan berdampak terhadap keberadaan cuaca. Sehingga, akan timbul panas bumi karena akibat penebangan maupun kerusakan yang tidak terkendali. Maka, bumi akan semakin panas jangan cuma mengipas-ngipas, namun harus ada langkah-konkret yang dilakukan oleh penduduk bumi. Salah satunya melakukan penanam, pemeliharaan serta pelestarian lingkungan yang dapat memberikan manfaat bagi kemaslahatan umat,” kata Kepala SMA Negeri 2 Kuningan, H Tri Suknaedi.
Ditambahkan Tri, peringatan Hari Bumi ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia. Dewasa ini, banyak terjadi kerusakan hutan dan lingkungan secara disengaja oleh manusia yang hanya demi kepentingan sesaat.
Contoh, seperti pembukaan lahan untuk perkebunan, penebangan pohon bagi kawasan atau lahan perumahan, dan industri. Masalah-masalah yang dihadapi manusia bukan hanya berdampak kepada lingkungan, tetapi juga lebih kompleks dan menyeluruh.
Maka akan terjadi kesehatan manusia terancam akibat polusi udara, limbah industri dan rumah tangga yang mencemari lingkungan, ramah lingkungan, serta komitmen dalam menjaga dan mengelola keseluruhan aspek lingkungan. Banjir, longsor, dan kekeringan bukan hanya sekadar dampak alam semata, melainkan lebih kepada hasil atau dampak negatif yang dilakukan oleh manusia itu sendiri.
Kesadaran manusia akan pentingnya lingkungan bagi kehidupan masih sangat rendah, kader adiwiyata/pecinta lingkungan di sekolah hanya dianggap oleh masyarakat sebagai komunitas yang aneh, pencitraan, dan juga dianggap berlebihan.
“Dengan adanya peringatan Hari Bumi Sedunia ini menginspirasi kami untuk mensosialisasikan serta menerapkan makna dari Hari Bumi yang sesungguhnya. Bukan hanya sekadar upacara seremonial, tetapi kami menginginkan langkah-langkah konkret dan aksi nyata dalam memperingati Hari Bumi. Yakni, dengan turut serta hadir memelihara, menjaga dan melindungi bumi dari kerusakan akibat manusia ataupun alam. Maka dari itu seiring dengan tema peringatan Hari Bumi Sedunia yaitu Invest In Our Planet ( berinvestasi di planet kita) kami membuat kegiatan dengan judul jadikan penanaman pohon sebagai investasi di bumi dan bumi yang indah berawal dari sekolah,” papar Tri.(Emsul/KC)

Editor: Alif Kabar Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x