Network
KABARCIREBON,- Dua pihak ahli waris atas kepemilikan dan pengelolaan Apotek Pasuketan di Jalan Pasuketan No. 88 Kota Cirebon bersepakat mengakhiri persengketaan yang dimediasi hakim Pengadilan Negeri (PN) Cirebon.
Keduanya adalah Indrawati Setiabudi (kakak/penggugat) dan Benjamin Setiabudi (adik/tergugat). Kesepakatan damai keduanya dilakukan dengan ketentuan-ketentuan. Namun Indrawati Setiabudi merasa belum puas karena tidak tertuangnya kata integritas dalam kesepakatan damai.
“Bagian integritas tadinya sudah disepakati ada, tetapi lupa dimasukkan. Ketika ingin dimasukkan lagi ditolak. Kenapa menolak integritas untuk dimasukkan? Ya itu saja yang saya sayangkan, padahal integritas menjadi hal paling penting,” kata Indrawati Setiabudi yang ditemui tanpa sengaja di Lobi salah satu hotel di Jalan Kartini, Selasa (31/5/2022) atau sehari setelah PN Cirebon memutuskan perkara gugatan.
Menurut Indrawati, integritas menjadi hal penting diperjuangkannya karena itu keinginan mendiang pendiri Apotek Pasuketan, Suwito Setiabudi (ayah). “Visi ayah saya dua, pertama pengen Apotek Pasuketan sebagai apotek tertua jadi berkah di Kota Cirebon dan langgeng. Nah, kalau berkah dan langgeng ya harus pegang integritas. Itu yang saya minta dari Benny,” ujarnya.
Visi kedua sekaligus keinginan mendiang ayah, ditambahkan Indrawati, Apotek Pasuketan dimiliki atau dikelola keluarga. Pihaknya menerima bahwa sebagai pihak pertama atau penggugat, sebagaimana isi kesepakatan damai, tidak boleh mencampuri segala yang berkaitan dengan operasional Apotek Pasuketan dengan alasan bukan seorang apoteker.
