Network
KABARCIREBON- Cirebon memiliki beragam seni dan budaya. Namun, warisan leluhur ini sudah banyak yang punah. Untuk itu, Forum Anak Seni Cirebon (ASC) meminta pemerintah hadir agar bisa melestarikan dan mengembangkan seni budaya yang ada di daerah ini.
Menurut Pembina Forum ASC, H Asdullah Anwar, dirinya telah memberikan arahan kepada orang-orang yang tergabung dalam forum ini, melalui diskusi tentang 'Peran Pemerintah Dalam Upaya Melestarikan Seni budaya Cirebon', Rabu (18/1/2023).
Menurutnya, ada tiga hal yang menjadikan seni budaya Cirebon punah. Pertama, kata dia, peralatan keseniannya sudah banyak yang rusak. Kedua, para senimannya sudah banyak yang tua. Ketiga, kesenian Cirebon sudah jarang manggung di masyarakat.
"Agar kesenian Cirebon tidak punah, maka peran pemerintah sangat diperlukan sekali dalam rangka melestarikan seni-budaya dan meningkatkan kesejahteraan para seniman dan budayawan," kata Asdullah.
Sebab, kata pria yang juga menjabat Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon ini, kalau tidak ada perhatian dari pemerintah, pihaknya meyakini kesenian dan kebudayaan Cirebon tentunya akan cepat punah.
Asdullah juga menjelaskan, Kabupaten Cirebon merupakan daerah yang sangat strategis di Provinsi Jawa Barat. Daerahnya juga memiliki kekayaan seni-budaya yang luar biasa, dari mulai seni tradisional sampai seni modern. Bukan itu saja, Cirebon juga merupakan daerah wisata yang tidak kalah dengan Bali.
Menurutnya, jika di Bali punya Desa Sangeh tempatnya monyet, di Cirebon juga punya Plangon, Bali punya laut, Cirebon juga punya laut, Bali punya gunung, Cirebon juga punya Gunungjati termasuk wisata alam, wisata ziarah, bahkan sampai wisata kuliner dan wisata budayanya.
"Maka, saya selaku Pembina Forum ASC dan masyarakat asli Cirebon memiliki tanggung jawab yang sangat besar untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya Cirebon," katanya.
Menurut Asdullah, peran pemerintah yang harus dilakukan dalam melestarikan seni budaya Cirebon salah satunya dengan memberikan bantuan untuk membeli peralatan kesenian. Kemudian, membuat Perda atau Perbup yang mewajibkan setiap pemerintah desa dalam kegiatan acara adat, spt mapag sri, sedekah bumi, tulak tanggul, ngunjung buyut dan lainnya, diwajibkan untuk menampilkan kesenian daerah yang ada di wilayah desa masing-masing.
"Apakah wayang kulit, masres, tari topeng, kuda lumping, wayang golek, dan kesenian-kesenian Cirebon lainnya," ungkap Asdullah.
Termasuk juga, ketika peringatan hari jadi (Harjad) Cirebon dan hari-hari besar nasional.
"Dengan cara seperti itu, maka seniman dan budayawan Cirebon tentunya akan akan sejahtera dan seni-budaya Cirebon akan tetap lestari," katanya.(Ismail)
