Network
KABARCIREBON - Untuk mendekati sekaligus berbaur bersama warga, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kelurahan Cigintung Polsek Kuningan Kota, Bripka. Suerdi (45 tahun) memiliki cara unik dan inspiratif tersendiri. Yakni, melalui media usaha rongsok yang sudah digelutinya sejak tahun 2013 lalu hingga sekarang.
Awalnya, ayah beranak empat tersebut mengamati kehidupan para pemulung termasuk besaran pendapatan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Ditambah lagi, adanya potensi sampah di wilayah binaan dan lingkungan sekitarnya yang cukup potensial apabila dikelola secara benar sekaligus profesional.
Pasalnya, kalau sampah jenis anorganik atau tidak bisa terurai/tidak hancur di tanah, dibiarkan dan dibuang sembarangan, maka akan merusak lingkungan serta membahayakan kesehatan masyarakat karena dapat mengundang berbagai penyakit. Tapi jika dipilah dan dipilih untuk didaur ulang, justru menjadi nilai ekonomi.
Baca Juga: CATAT, Ini Jadwal Layanan SIM Keliling di Wilayah Kabupaten Kuningan
Melalui observasinya tersebut, akhirnya tersirat dan membulatkan tekad untuk terjun langsung mengelola sampah rumah tangga. Tanpa rasa malu dan gengsi, ia pun menampung sampah-sampah anorganik dari para pengepul dengan harga per kg-nya agak lebih tinggi dibanding harga pasaran.
Begitu pula warga-warga di wilayah binaannya, diedukasi dan diarahkan agar sampah rumah tangga tidak dibuang sembarangan tetapi dipilih dan dipilah jenis anorganiknya. Karena dirinya siap membeli supaya para istri memperoleh tambahan pendapatan untuk membantu suami dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Sampah anorganik yang ditampung dari para pengepul dan ibu-ibu rumah tangga mencapai 10 ton setiap bulannya. Oleh saya, dijual kembali ke Cirebon karena ada pengusaha yang siap menampungnya," ujar petugas yang kini tercatat sebagai warga Desa Ancaran Kecamatan Kuningan, Rabu 21 Juni 2023.
