KABARCIREBON - Program electrifying agriculture adalah perubahan gaya hidup para petani beralih ke alat-alat dan mesin pertanian (alsintan) berbasis listrik, dari sebelumnya memakai alsintan berbahan bakar fosil (solar). Program ini diharapkan dapat membawa sektor pertanian lebih maju, modern dan ekonomis.
Seperti halnya pengalaman Sudirman selaku pengelola usaha penggilingan padi PB Nilai Tambah yang beralamat di Desa Kedokan Agung, Jatibarang Indramayu yang sudah beroperasi dari 1997 hingga sekarang.
"Kami beralih dari penggunaan solar ke listrik pada Juli 2022, dengan daya awal pasang baru 33 kVA kemudian karena ada peningkatan kebutuhan penambahan mesin, jadi tambah daya 147 kVA. Kami bisa saving 18 juta per bulannya,” ujar Sudirman.
Baca Juga: Antisipasi Gejolak Harga Jelang Hari Raya Idul Adha 2023, Warga Majalengka Serbu Bazar Pangan Murah
Menurutnya, kelebihan penggunaan listrik sebagai bahan bakar penggerak mesin giling padi dapat dilihat dari sisi saving biaya pemeliharaan mesin yang hanya seputar penggantian vanbelt, sedangkan untuk bahan bakar solar perawatan mesin berat, terutama biaya untuk bongkar mesin, ganti sparepart dan service harian.
"Alhamdulillah terima kasih PLN, manfaat yang saya rasakan setelah beralih dari mesin diesel berbahan bakar solar ke listrik, mampu menghemat biaya produksi usaha saya hingga puluhan juta,” ungkapnya.