KABARCIREBON-Kehidupan Totok Hariyono dengan dunia pers tak bisa dipisahkan. Ia telah menjadi wartawan sejak tahun 1987 hingga tahun 2006. Telah banyak mengemban berbagai jabatan strategis dari wartawan, redaktur hingga pemimpin redaksi (pimred).
Dalam perjalanan karirnya sebagai pemburu berita, ia kini mendapatkan kepercayaan dari negara, menjadi salah satu pimpinan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia (RI). Dedikasi Totok sebagai penyelenggara pemilu telah terbukti dan teruji dengan berbagai jabatan, dan pengalaman yang pernah dudukinya.
Dirinya pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) tingkat legislatif dan pemilihan presiden di Kabupaten Malang Jawa Timur sekitar tahun 2003 hingga 2004.
Totok pun pernah terlibat pula pada Panwaslu pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Malang pada tahun 2005. Tak hanya berfokus pada pengawasan di tingkat kabupaten. Ia pun terlibat dalam pengawasan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jatim tahun 2008.
Pada perjalanan karier sebagai penyelenggara pemilu, ia pernah hijrah dari anggota Bawaslu Kabupaten Malang menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang, dari tahun 2009 hingga 2019.
Profesinya terus melesat dan terpilih menjadi anggota Bawaslu Provinsi Jawa Timur dari tahun 2017 hingga 2022. Dan puncaknya terpilih sebagai penyelenggara pemilu dengan terpilih menjadi anggota Bawaslu RI, dengan jabatan Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa dimulai tahun 2022- hingga sekarang.
Mantan Wartawan Berintegritas
Totok pun dikenal sebagai seorang jurnalis dengan latar belakang yang humanis. Dekat dengan semua kalangan, merakyat dan jauh dari kesan elitis. Sosoknya pun mudah berinteraksi dengan siapapun, termasuk orang baru yang dikenalnya.
Sebagai seorang yang lahir dari rahim wartawan, ia pernah aktif di organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. Baginya, pers harus tetap menjadi alat perjuangan yang harus dipertahankan.
Kendati eksistensinya tengah diguncang oleh tantangan kompleks di era pesatnya kemajuan informasi dan teknologi serta menjamurnya media sosial (medsos).Apalagi di tengah kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh media massa Totok tetap menyuarakan pentingnya eksistensi pers sebagai alat perjuangan.
Baca Juga: Prabowo Subianto Jadi Dambaan 2 Srikandi Kuningan
"Pers Indonesia harus tetap unggul sesuai dengan tugas dan fungsinya, di tengah tantangan zaman yang terus mengalami perubahan setiap waktunya,"ucapnya.
Ia pun memberikan suntikan semangat kepada para jurnalis agar jangan lelah dan goyah dalam menjalankan tugasnya dengan tetap berpedoman pada aturan dan regulasi. Baik itu UU Pers maupun Kode Etik Jurnalistik.
Termasuk harus memiliki karakter dan integritas. Semua itu harus berani ditegakkan dan diamalkan dengan segala konsekwensinya. Karena wartawan itu ibarat seniman yang juga ilmuwan.
Baca Juga: Prabowo Subianto Jadi Dambaan 2 Srikandi Kuningan
"Kita harus berani berbuat baik apapun itu resikonya. Sebab orang yang melanggar hukum saja berani melanggar dengan segala akibatnya. Itu kan tindakan yang luar biasa dalam tanda kutip. Masa kita berbuat baik tidak berani, yang hasilnya pun pasti berdampak positif,"tegasnya.
Percaya Tuhan Melalu Do'a
Dalam berkeyakinan, Totok pun sosok yang religius. Ia memiliki keyakinan kuat akan keterlibatan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan.Mantan Pemimpin Redaksi (Pimred) ini pun tak lupa sebagai seorang hamba tuhan seharusnya mempercayai segala sesuatu yang tidak nampak secara kasat mata. Itu perwujudan dari keimanan dan ketaqwaan kehadirat Illahi rabbi.
"Sebagai seorang pancasilais kita harus percaya akan keterlibatan tuhan dalam setiap aktivitas kehidupan kita. Karena kita bisa hidup itu atas kehendak nya dan tidak ada daun yang jatuh ke bumi ini tanpa sepengetahuan tuhan,"ucapnya.
Baca Juga: Merambat ke Sejumlah Rumah, Kebakaran Hebat Melanda Ruko di Losarikidul Kabupaten Cirebon
Maka salah satunya libatkan selalu doa dalam setiap perjalan ikhtiar yang dilakukan. Karena doa merupakan senjata umat muslim. Doa memiliki kekuatan yang maha dahsyat yang mampu mengubah sesuatu yang mustahil menurut akal manusia, menjadi mungkin.
"Ada pribahasa, usaha tanpa doa adalah kesombongan seorang hamba. Namun, doa tanpa usaha adalah kebohongan (mimpi),"katanya.
Mantan Aktivis Mahasiswa
Selain aktif sebagai penyelenggara pemilu dan mantan wartawan, Totok Hariyono pernah terlibat dalam berbagai organisasi kemahasiswaan saat menimba ilmu di kampus. Dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) hingga menjadi aktivis Gerakan Mahasiswa Pecinta Keadilan Sosial (Gemapakasi) dan Lingkar Studi Forum Pelangi. Ia juga merupakan anggota Ikatan Sarjana Hukum Provinsi Jawa Timur dan pernah menjadi kuasa hukum di Persatuan Advokat Indonesia (Peradi).
Kesemuanya itu menegaskan bahwa ia merupakan seorang yang sangat berdedikasi, penuh semangat, dan berpengalaman. Baik kapasitasnya sebagai jurnalis maupun penyelenggaraan pemilu.
Semangatnya untuk menjalankan tugas dengan integritas dan keberanian yang tinggi, telah menginspirasi bagi banyak orang, terutama para insan pers dan penyelenggara pemilu di Indonesia.
Kisah perjalanan karier Totok cerminan inspiratif bagi wartawan pada khususnya. Bagaimana seorang individu yang memiliki komitmen dan semangat yang tinggi, dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan negara.
Dedikasi dan pengabdiannya sebagai wartawan dan penyelenggara pemilu telah memberikan teladan bagi generasi untuk terus berjuang dengan integritas, keberanian, dan semangat pancasila dalam mengabdi pada bangsa dan negara.
Bukan hanya sebatas profesionalisme dalam dunia pers dan pemilu, Totok juga mampu menyatukan keyakinan keagamaannya dengan tanggung jawabnya sebagai penyelenggara pemilu. Keyakinan akan keterlibatan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan dan kepercayaan pada kehendak-Nya telah membentuk karakter integritasnya yang kuat.***