KABARCIREBON - Kebakaran kembali melanda kawasan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka. Kali ini kebakaran hampir mendekati area runway, taxi way serta gudang kargo yang luasnya mencapai hektaran pada Senin, 2 September 2023.
Karena angin yang terus berhembus kencang disertai dengan cuaca panas menyengat, titik api terus bertambah dan semakin meluas.
Tim pemadaman yang berasal dari BPBD Majalengka juga mendatangan dari Cirebon dan Indramayu.
Baca Juga: Dirut: Tahun 2023 Momentum Penting dalam Perjalanan BPJS Kesehatan
Kobaran api tampak terlihat cukup tinggi membakar ilalang dan rumput kering yang berada pada area dalam pagar runway.
Kobaran api semakin liar hingga kebakaran menjalar begitu cepatnya hingga meluas terbawa hempasan angin.
Eksekutif General Manajer PT BIJB Nuril Huda Mahmudan mengatakan, musibah kebakaran yang melanda kawasan BIJB terjadi sekitar pukul 08.40 WIB.
Titik api semula hanya satu,namun kemudian meluas dan muncul titik api baru di dua akibat letupan api yang terbawa oleh kencangnya angin serta cuaca panas.
Dia menyebutkan, walaupun kebakaran meluas dan muncul asap dari sekitar kawasan yang hampir mendekati runway, namun tidak sampai mengganggu penerbangan. Yang kebetulan hari Senin tidak ada penerbangan dari maskapai manapun.
"Kalau ada yang mengatakan pendaratan maskapai Malaysia Air Lines terganggu, itu bohong, karena maskapai tersebut belum melakukan penerbangan. Kalaupun izin penerbangannya mulai tanggal 2 Oktober, namun itu belum dilakukan dan baru akan melakukan penerbangan akhir Oktober ini,” ungkap Nuril Huda.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Majalengka Iskandar Hadi mengungkapkan, sulitnya melakukan pemadaman. Tim yang terjun melakukan pemadaman selain BPBD Majalengka juga dari Tim Pemadan Kebakaran, TNI, kepolisian serta Satuan Polisi Pamong Praja.
Luas areal yang terbakar diperkirakan mencapai kurang leboih 10 hektare. Api mulai muncul di sekitar area terminal kargo, kemudian meluas ke area landasan pacu, taxi way.
“Area lahan yang terbakar diperkirakan mencapai 10 hektare. Penyebab kebakaran belum diketahui secara pasti, namun dugaan sementara akibat ulah manusia, ini kelalaian manusia,” ungkap Iskandar Hadi.
Api sulit dikendalikan karena ketika satu titik padam muncul titik api baru. Makanya pukul 14.00 WIB api kembali muncul di titik baru yang areanya sulit dijangkau, meski demikian tim pemadam kebakaran pun kembali melakukan pemadaman api.(Tati/KC).***