Network
KABARCIREBON - Partai Demokrat telah mendeklarasikan mendukung Prabowo Subianto pada pelaksanaan pemilihan presiden (Pilpres) tanggal 14 Februari 2024 sehingga seluruh kader diharuskan berjuang semaksimal mungkin agar menjadikan tokoh nasional tersebut sebagai Presiden ke-8 RI.
Pasalnya deklarasi dukungan terhadap mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopasus) tersebut mendapatkan penerimaan publik yang cukup posisif. Bahkan tercatat ada sekitar 54 persen yang mengatakan bahwa keputusan yang diambil Partai Demokrasi sudah tepat.
"Kalau yang mendukung keluar dari koalisi sebelumnya justru lebih tingggi mencapai 60 persen," ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca Juga: Mantan Ketua Bawaslu Kuningan Jadi Ketua Tim Sukses Pemenangan H. Rokhmat Ardiyan
Sementara itu, pada tanggal 3 Oktober 2023, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah melakukan pertemuan dengan Presiden RI, Jokowi. Hal itu atas dorongan para elit pimpinan Partai Politik (Parpol) Koalisi Indonesia Maju karena Partai Demokrat ada di dalamnya.
Secara umum, parpol-parpol pengusung adalah parpol yang berada di lingkaran pemerintahan sehingga silaturahmi SBY tersebut akan berdampak bagus. Apalagi, terakhir one-on-one pertemuan seperti itu terjadi empat tahun lalu. "Selain membahas situasi negeri terkini, juga dibahas seputar Pemilu tahun 2024,” ucapnya.
Maka dari itu, dirinya memastikan 100 persen tidak benar apabila ada informasi pembahasan semacam tukar-guling, bahwa jika Partai Demokrat mendukung calon wakil presiden (Cawapres) tertentu, akan mendapat jatah menteri karena urusan kabinet menjadi hak prerogatif presiden.
Baca Juga: Tergeser Iwan Bule di Pencalegan DPR RI, Rokhmat Ardiyan Sudah Membayar Iuran Saksi Nomor Urut 1
