"Cirebon memiliki budaya yang tidak lepas dari kultur Arab dan Tionghoa. Sejak jaman Sunan Gunung Jati budaya Arab dan Tionghoa terus melekat hingga kini," katanya, Sabtu malam (28/10/2023).
Baca Juga: Jabar Juara Umum BK PON Lampung, Inilah Daftar Atlet PABERSI Kuningan yang Menyumbang Medali
Ia melanjutkan, perpaduan antara budaya Arab dan Tionghoa menjadi konsep dalam merayakan hari jadi Chefis Arabian Cafe & Resto yang ke-4.
"Milad kita yang ke-4 itu salah satunya mengusung akulturasi budaya. Karena pelanggan kota ternyata multikultur," imbuhnya.
Menurutnya, akulturasi budaya dapat melunturkan isu yang mengkotak-kotakkan antara etnis yang satu dengan yang lain.
"Akulturasi budaya menjadi satu dinamika di Cirebon. Kemudian menjadi satu nilai yang kita angkat di tengah isu blok-blok etnis tertentu, maka pada Milad tahun ini kita menyampaikan pesan dengan tema Kita adalah Saudara Kebangsaan dan Saudara Kemanusiaan," terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon Agus Sukmanjaya mengaku, konsep perayaan HUT ke-4 Chefis Arabian Cafe Resto sangat menarik karena dari mulai hiburan maupun menu makanan memadukan budaya Arab dan Tionghoa.
"Saya mengakui ini konsep Milad yang luar biasa, karena rumah makannya Arab rapi, ada Barongsai. Menu makanan juga ada dari Timur Tengah dan Tionghoa," katanya.
Baca Juga: Apa Anda Tau Kue Ambon? Ternyata Ini Bukan dari Ambon, Tetapi Adanya di Indramayu