Kisah Inspiratif UMKM di Majalengka, Naik Kelas Berkat Pinjaman BRI

- 9 Desember 2023, 08:58 WIB
Bupati Majalengka H Karna Sobahi tengah meninjau produksi UMKM di Majalengka, Jum'at 8 Desember 2023
Bupati Majalengka H Karna Sobahi tengah meninjau produksi UMKM di Majalengka, Jum'at 8 Desember 2023 /Jejep/

KABARCIREBON-Sejak seratus tahun yang lalu, Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah memainkan peranananya dalam dunia Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sebagai pemain utama dalam pemberdayaan masyarakat, BRI tak hanya memberikan layanan perbankan, namun memberdayakan setiap para pelaku usaha agar tumbuh dan berkembang lebih baik lagi.

Melalui pelayanan dan dorongan yang tulus, BRI telah menjadi penolong bagi para pelaku usaha, untuk bermimpi lebih besar. Dan di bawah naungan BRI pula, mereka tak hanya tumbuh, tapi berkembang menjadi bagian dari orkestra besar pembangunan ekonomi di negeri ini, agar terus maju dan berkelanjutan.

Dalam kisah ini, ada cerita-cerita inspiratif tentang pelaku UMKM yang mencapai kesuksesan. Mereka adalah pedagang kecil dan kini mulai meraih banyak kesuksesan dari bisnis yang digelutinya.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Seblak yang Enak di Kabupaten Banyuasin, Coba Cicipi Seblak Nampol dan Seblak Si Eneng

Bank BRI menjadi mitra yang mendorong kisah sukses di tanah air, salah satunya kisah inspiratif perjalanan Ade Nurjanah, seorang pedagang nasi asal Majalengka.Ia berhasil menjalani bisnis usahanya lebih meningkat lagi.

Ade sendiri memulai perjalanan bisnisnya dari pinggir jalan sejak tahun 2021. Namun kini usahanya terus berkembang pesat, menyajikan nasi kotak dalam sebuah rumah toko. Dukungan dari Bank BRI tak hanya sebatas pelayanan perbankan, tapi juga bantuan permodalan yang menjadi salah satu kunci kesuksesannya.

"Awalnya saya menerima pinjaman modal Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp25 juta dari BRI. Modal tersebut saya gunakan untuk memperkuat usaha yang saya geluti dan alhamdulillah saat ini terus berkembang,"ucapnya.

Baca Juga: BLT El Nino Desember 2023 Kapan Cair? Ini Bansos Lain yang Sedang Digulirkan Pemerintah

Berkat dukungan dari BRI, kata dia, kini ia memiliki satu cabang untuk berjualan nasi, dan dia telah menempatkan 2 karyawan untuk membantunya. Usahanya telah mencapai omset yang mengesankan, terutama di kota Majalengka dengan pencapaian hingga puluhan juta pertahun.

Kisah lainnya dialami pedangang makanan ringan di wilayah Kecamatan Cigambul Kabupaten Majalengka.Kawasan ini merupakan daerah sentra produksi makanan ringan yang penjualannya tembus ke luar kota Majalengka.

Satu di antaranya penerima manfaat dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI, yakni H Nurdin. Ia merupakan seorang perajin Sentra Makanan Ringan. Ia memulai usahanya sejak tahun 2012. Pada tahun 2015, ia memutuskan untuk mengembangkan usahanya tersebut dengan menghasilkan aneka macam makanan ringan.Seperti keripik pisang, keripik kentang, keripik talas, keripik ubi, kacang-kacangan dll.

Baca Juga: Keras, Ganjar Pranowo Bicara Soal Perampasan Aset Koruptor dan Independensi KPK di Depan Mahasiswa Cirebon

Hal itu dilakukan setelah mendapatkan pinjaman KUR BRI sebesar Rp500 juta dengan jangka waktu 5 tahun, ia merasakan manfaat dari usaha yang dikelolanya.

"Saya setor ke BRI sebesar Rp10 juta per bulan, namun pembayaran itu diambil dari keuntungan yang saya peroleh," ujar dia.

Dia bercerita dari uang peminjaman yang ia gunakan itu untuk keperluan pengembangan aset dan peningkatan kapasitas produksi makanan ringan. Hasilnya, produksi yang semula hanya 30-40 kg per hari melonjak menjadi 60-70 kg per hari. Bahkan mencapai puncak 100 kg per hari.

Baca Juga: Dibobol Maling, 13 Pintu Gedung KPU Kab.Cirebon Telah Diganti: Pertengahan Desember Kantor Baru Ditempati

"Alhamdulillah berkat dana pinjaman ini usaha bisnis makanan ringan saya saat ini terus mengalami peningkatan dan usaha saya tembus ke luar kota,"ucapnya.

Ditempat terpisah, Bupati Majalengka, H Karna Sobahi mendorong semua pihak untuk melakukan upaya kolaboratif dalam mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Majalengka Provinsi Jawa Barat agar terus berkembang dan naik kelas.

Dalam arahannya, Karna juga mengajak para camat dan stakeholder lainnya untuk aktif berpartisipasi dalam memberikan dukungan kepada UMKM, mengingat peran penting sektor ini dalam memajukan ekonomi lokal.

"Saya minta kepada semua pihak harus men-trigger UMKM Majalengka agar terus naik kelas," ungkap Karna.

Baca Juga: Aksi Donor Darah Warnai Perayaan Ulang Tahun ke-30 HS Cirebon

Bupati Karna pun menyoroti kemajuan yang telah dicapai oleh UMKM di wilayahnya dan sekaligus menekankan pentingnya peran Dinas UMKM dalam memberikan pembinaan yang berkelanjutan.

"Dinas yang membidangi UMKM harus terus melaksanakan pembinaan agar produk-produk yang dihasilkan UMKM memiliki kualitas tinggi," katanya.

Selain itu, ia pun mendorong pelaku UMKM untuk mendaftarkan produk-produknya dalam e-katalog. Langkah ini diharapkan dapat memberikan referensi yang lebih luas kepada para pengguna, sekaligus meningkatkan visibilitas dan daya saing produk UMKM Majalengka.

"Kepada dinas terkait dan para camat se Majalengka, agar terus dukung UMKM dalam memproduksi produk bermutu dari hulu sampai hilir. Tanpa dorongan kita, tentu UMKM akan lambat maju," ujarnya dengan semangat.

Baca Juga: Tidak Masuk Pemekaran Cirebon Timur, Masyarakat di Kecamatan Mundu Ingin Masuk Kota Cirebon

Bupati pun meminta instansi terkait, termasuk yang membidangi Kredit Usaha Rakyat (KUR), untuk mempermudah pelaku usaha dalam mendapatkan modal kredit. Selain itu, dia mengajak instansi vertikal untuk memberikan bantuan keterampilan, bahkan merencanakan studi tiru terhadap daerah lain yang telah berhasil mengembangkan UMKM dengan baik.

"Ini adalah langkah konkret untuk memastikan UMKM Majalengka tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan berkontribusi maksimal dalam menggerakkan perekonomian lokal," tambah karan seraya mengatakan kerjasama pemerintah dan para pelaku UMKM sebagai pilar utama dalam menggapai kemajuan bersama.

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), sebagai bank penyalur KUR terbesar di Tanah Air, mencatat pencapaian yang menggembirakan dan menujukan antusiasme yang tinggi dari pelaku usaha untuk memanfaatkan fasilitas kredit dengan bunga yang terjangkau.

Baca Juga: Tidak Masuk Pemekaran Cirebon Timur, Masyarakat di Kecamatan Mundu Ingin Masuk Kota Cirebon

Berdasarkan data yang dihimpun, debitur baru KUR BRI saat ini tumbuh melebihi ekspektasi hingga triwulan III-2023. Debitur baru KUR di bank pelat merah ini telah mencapai pertumbuhan sebesar 105,82 persen dari target pemerintah yang ditetapkan untuk tahun 2023.

"Dalam kurun waktu tersebut, BRI berhasil menyalurkan KUR kepada 1,44 juta debitur baru, melampaui target pemerintah sebesar 1,36 juta debitur," ungkap Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari melalui siaran pers yang diterima Kabar Cirebon.

Pencapaian yang luar biasa ini juga tercermin dalam peningkatan kelas pelaku usaha. Menurut dia, dari Januari hingga September 2023, sebanyak 2,3 juta debitur KUR berhasil naik kelas.

Baca Juga: SMP Negeri 4 Kota Cirebon Raih Predikat Sekolah Adiwiyata Tingkat Jabar, Kepsek Berpesan Begini

Lalu, sebanyak 351 ribu pelaku usaha naik kelas dari KUR super-mikro ke KUR mikro, 1,9 juta debitur dari KUR mikro ke KUR kecil, dan 13.000 debitur dari KUR kecil ke kredit komersial.KUR super-mikro, KUR mikro, dan KUR kecil masing-masing memiliki nilai pinjaman yang mencerminkan skala usaha.

Menurut dia, hingga Oktober 2023, BRI telah mengucurkan dana sebesar Rp123,51 triliun kepada 2,7 juta debitur, mewakili 63% dari total target penyaluran KUR tahun ini.

"Dengan mencapai angka ini, BRI terus membuktikan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM. Kami berharap setiap debitur KUR dapat memanfaatkan dana dengan bijak untuk mengembangkan usahanya," katanya.

Baca Juga: Bawaslu Jabar Temukan Banyak Pelanggaran Administratif Para Peserta Pemilu

Selain peningkatan jumlah debitur, perpindahan kelas pelaku usaha dari segmen KUR super-mikro ke KUR mikro, dan dari KUR mikro ke KUR kecil mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Ini bukan hanya sekadar angka, tetapi juga mencerminkan kesuksesan UMKM yang semakin matang dan mampu beradaptasi dengan pasar yang berubah.

"Kami bangga melihat 351 ribu pelaku usaha naik kelas dari KUR super-mikro ke KUR mikro, dan 1,9 juta debitur naik kelas dari KUR mikro ke KUR kecil. Ini adalah bukti nyata bahwa program KUR mampu mendorong pelaku usaha untuk berkembang," tambah Supari.

Dalam menjalankan program KUR, kata dia, BRI selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian dan asas prudential banking. Kesuksesan BRI dalam mencapai target penyaluran KUR juga sejalan dengan prinsip bahwa KUR bukanlah hibah atau bantuan, melainkan kredit yang dana 100% berasal dari sumber dana bank atau penghimpunan dana masyarakat.

Baca Juga: Cari Kuliner Seblak yang Enak di Kota Palu Ini Alamatnya, Seblak Baim Wong dan Seblak Kang Husen Memang Mantul

"Kami akan terus memperkuat peran sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi dan BRI membuktikan bahwa pemberdayaan UMKM bukan sekadar janji, tapi sebuah komitmen nyata dalam mendukung Indonesia maju, melalui sektor UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian negara,"paparnya.***

 

Editor: Jejep Falahul Alam

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x