Kadishub Sebut Banyaknya Bangunan Ambruk Ulah Perilaku Koruptif Pemimpin

- 22 Januari 2024, 18:05 WIB
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Cirebon, H Asdullah Anwar.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Cirebon, H Asdullah Anwar. /Ismail Kabar Cirebon/
KABARCIREBON - Terjadinya beberapa bangunan milik pemerintah daerah (Pemda) ambruk, meski baru dibangun membuat Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Cirebon, H Asdullah Anwar angkat bicara.
 
Ia menilai, banyaknya bangunan ambruk karena perilaku koruptif yang dilakukan oknum. Sehingga, bangunan yang harusnya kokoh, berkurang kualitasnya hingga mengakibatkan ambruk. Seperti gapura Alun-alun Taman Pataraksa dan atap SMPN 2 Greged.
 
"Ada banyak faktor kenapa orang selalu berbuat koruptif. Dan dari kejadian di awal tahun 2024, Gapura Pataraksa Ambruk, dan seminggu kemudian SMPN 2 Greged juga ambruk. Dan disusul seminggu kemudian Gapura satunya ambruk lagi. Kenapa hal itu terjadi? Karena perilaku koruptif," kata Asdullah, Senin (22/1/2024).
 
 
Orang berperilaku koruptif, kata dia, karena berasal dalam diri seorang pemimpin, baik pemimpin pemerintahan, pemimpin dinas, atau pemimpin perusahaan.
 
"Pokoknya pemimpin saja pasti memiliki penyakit penyakit kepemimpinan (enemys for leadership)," kata Asdullah.
 
Menurutnya, ada beberapa penyakit kepemimpinan. Pertama, ketidaktahuan. Seorang pemimpin jika ingin selamat dunia akhirat, harus mengetahui apa yang akan dikerjakan. Minimalnya menguasai aturan-aturan, ada aturan yang dibuat oleh Allah dan aturan yang dibuat oleh manusia.
 
 
"Kedua, arogansi atau sombong. Hal ini harus dihindari oleh seorang pemimpin karena dengan sikap arogan akan melakukan tindakan yang sewenang-wenang. Dan kalau sudah sewenang-wenang, maka akan berprilaku koruptif," katanya.
 
Ketiga, lanjut Asdullah, in efesiensi atau boros. Sikap boros yang dilakukan oleh seorang pemimpin, akan berdampak pada pola hidup yang tidak sederhana yang selalu menghamburkan uang. Padahal penghasilan gajinya sudah bisa ditakar karena memiliki sikap in efisiensi, maka cenderung akan melakukan perilaku koruptif karena tuntutan hidup boros.
 
Kemudian selanjutnya, yang keempat apatis atau masa bodoh terhadap bawahan atau atasan. Tapi jika saling mengingatkan dalam kesabaran dan kebenaran, insya allah, kata dia, akan terhindar dari perilaku koruptif.
 
 
"Dan selanjutnya, kelima, karena suka mengadu domba. Sikap mengadudomba biasanya dilakukan oleh seorang pemimpin untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri. Dengan sikap seperti ini, pemimpin akan mudah mendapatkan keuntungan dari hasil korupsi," ujar Asdullah.
 
Selanjutnya, keenam, ada sikap pemimpin yang rakus. Rakus ini, kata dia, juga merupakan salah satu penyakit kepemimpinan. Orang ini, selalu tidak bersyukur dan selalu kurang.
 
"Sudah punya mobil satu, beli mobil dua. Sudah punya dua, pengen beli tiga dan seterusnya.  Padahal kalau dilihat dari kemampuannya, merka hanya mampu untuk membeli satu. Tapi karena memilki sikap rakus, sehingga dia memutar bagaimana caranya supaya bisa membeli mobil lagi. Karena tida memiliki usaha bisnis, maka salah satu cara yang paling cepat dan tepat adalah berbuat korupsi," kata Asdulah.
 
 
Sebagai contoh, kata dia, salah satu kasus SMPN di daerah Greged, Kabupaten Cirebon yang atapnya ambruk, alasan Kadisdik, menurutnya, tidak masuk akal. Karena baja ringan menggunakan genteng.
 
"Itu alasan yang tidak mendidik karena banyak SMP dan SD yang pada tahun 2016 direhab atau dibangun dengan menggunakan baja ringan dan genteng. Tapi alhamdulillah, sampai dengan sekarang 2024 tidak ambruk. Berarti sudah 8 tahun masih bagus. Salah satu contohnya yaitu SMPN1 Kapetakan dan SDN1 Kaliwedi, Bayalangu dan masih banyak lagi sekolah yang sampai sekarang masih berdiri," ujarnya.(Ismail)

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x