Bukanlah Sebuah Cita-cita, Pariana Dewi DP Kini Pimpin Danlanud Sugiri Sukani Majalengka

- 21 Februari 2024, 23:37 WIB
Pariana Dewi DP
Pariana Dewi DP /Foto/Tati/KC/

KABARCIREBON - Menjadi anggota Wanita Angkatan Udara (Wara) bukanlah sebuah cita – cita namun karena kebetulan dan situasi yang menuntut untuk masuk bekerja dan hidup mandiri tanpa membebani orang tua yang ketika itu semua negara dilanda krisis moneter berat.

Istilah Wara bagi Pariana Dewi DP yang saat ini menjadi Danlanud Sugiri Sukani Majalengka ketika itu sangat asing ditelinganya, bahkan mungkin bagi masyarakat umum hingga sekarang ini, Wara tidak familer, berbeda dengan istilah Polwan (polisi wanita).

“Ketika kecil betul saya ingin jadi penerbang karena semasa kecil sering melihat film tentang pesawat, tapi menginjak pra remaja dan masa remaja cita – cita tersebut hilang, makanya saya melanjutkan kuliah ke Unpad,” ungkap Danlanud perempuan ke empat di Indonesia serta penerbang heli angkatan ke tiga.

Baca Juga: Pemerintah di Kabupaten Majalengka Februari 2024, Kembali Menyalurkan Bantuan Beras bagi 170 Ribu Lebih KPM

Pariana Dewi menceritakan bagimana bisa masuk ke Wanita Angkatan Udara, di Tahun 1997 terjadi krisi moneter yang cukup berat dan berdampak pada ambruknya semua sektor usaha termauk usaha orang tuanya. Hinga dia terpaksa lambat membayar biaya kuliah.

Saat itu kata Pariana Dewi yang sekarang baru kurang lebih bulan menjabat Danlanud Sugiri Kukani, kaka sepupunya mengabari adanya pembukaan pendaftaran Wara dan menyarankannya untuk masuk menjadi Wara.

Walaupun namanya sangat asing, namun dia berupaya mencoba mendaftarkan diri dengan alasan tidak ingin merepotkan orang tuanya dan jika bekerja bisa hidup mandiri.

Baca Juga: Disnaker Kunjungi BKK IAIN Cirebon

Tanpa diduga ternyata Pariana Dewi lolos seleksi dan harus mengikuti pendidikan selama lima bulan lamanya.

“Ketika pendidikan benar – benar merasa semua pelajaran sangat asing, harus menghafal dan faham istilah – istila penerbangan yang kesemuanya berbahasa inggris. Bahasan inggrisnya berbeda karena istilah penerbangan, belajar sangat ketatat serasa tidak ada istirahat apalagi berleha – leha. Jika baisanya belajar santai ini waah benar - benar harus disiplin ketat dan tidak ada waktu untuk santai, semua waktu berlatih dan belajar,” kenang Dewi.

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x