Pelayanan IUD dan Implan Gratis Kendalikan Laju Penduduk Kuningan

- 24 April 2024, 05:49 WIB
Penjabat Bupati, .H. Raden Iip Hidajat, didampingi Kepala DKBP3A Kabupaten Kuningan, H Uca Somantri, meninjau pelaksanaan pelayanan KB MKJP (Alat kontrasepsi jangka panjang) berupa IUD dan Implan secara gratis di Puskesmas Cigandamekar.
Penjabat Bupati, .H. Raden Iip Hidajat, didampingi Kepala DKBP3A Kabupaten Kuningan, H Uca Somantri, meninjau pelaksanaan pelayanan KB MKJP (Alat kontrasepsi jangka panjang) berupa IUD dan Implan secara gratis di Puskesmas Cigandamekar. /Emsul/KC/

KABARCIREBON - Penjabat Bupati, H. Raden Iip Hidajat didampingi Kepala DKBP3A Kabupaten Kuningan, H Uca Somantri meninjau pelaksanaan pelayanan KB MKJP (Alat kontrasepsi jangka panjang) berupa IUD dan implan secara gratis di Puskesmas Cigandamekar, Selasa 23 April 2024.

Hal ini merupakan salah satu upaya dari Pemerintah Kabupaten Kuningan dalam hal mengendalikan laju penduduk. Dimana seluruh Puskesmas se-Kabupaten Kuningan memiliki pelayanan yang sama terkait KB MKJP IUD dan implan gratis, meskipun jadwal hariannya berbeda.

Selain meninjau pelayanan KB gratis, Pj Bupati berfokus pada isu stunting di Kabupaten Kuningan mengingat Kecamatan Cigandamekar merupakan kasus stunting paling tinggi di Kota Kuda. Menurut Iip, intevensi agar penurunan stunting dapat dilakukan pasca sebelum, sedang atau pasca melahirkan bagi seorang Ibu.

Baca Juga: Pejuang Wanita Masa Kini, DWP Kuningan Gelar Siaran Spesial Hari Kartini

“Kalau dari sisi kesehatan, prioritas paling tinggi untuk pencegahan Stunting itu ibunya dulu yang harus diperhatikan. Caranya ada dua, sebelum menikah dan saat kehamilan. Program intervensi spesifik sebelum menikah harus dilakukan sejak masa remaja.

Karenanya, kesehatan dan status gizi para remaja harus dipersiapkan sejak dini, sehingga terhindar dari berbagai masalah kesehatan, salah satunya anemia. Intervensi lanjutan adalah pada saat kehamilan Ibu melalui asupan Vitamin dan obat-obatan guna memastikan tumbuh kembang bayi sehat dan normal,” papar Iip.

Diharapkan dia, tenaga kesehatan juga dapat memantau perkembangan pasca melahirkan, mulai dari tunbuh kembang anak serta memastikan Asi yang diberikan oleh Ibu memadai atau tidak. Karenanya berkeyakinan bahwa stunting tidak hanya dapat dikerjakan oleh pemerintah saja. Perlu peran aktif dari segenap masyarakat dan lingkungan terkait dsan para pihak.

Baca Juga: Kondisi Ketua PDIP Kuningan Kritis dan Sampai Saat Ini Masih Belum Sadarkan Diri, Sakit Apakah?

“Adapun yang dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah stunting itu banyak faktornya. Yakni; jaga kesehatan, kurangi makan pedas, seblak dan kandungan mecin. Karena upaya mencegah stunting perlu dilakukan oleh banyak pihak. Sebab tanggungjawab dalam penanganan balita gagal tumbuih itu, bukan hanya pemerintah melalui dinas/badan terkait. Melainkan atas kepedulian para pihak dalam menangani stunting yang kini terjadi di masyaakat Kab. Kuningan,” tuturnya.

Halaman:

Editor: Iyan Irwandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x