Network
KABARCIREBON - Yayasan Badan Wakaf Kasepuhan Cirebon bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI), Pemprov DKI Jakarta, Pemprov Jawa Barat, dan Pemkot Cirebon menyelenggarakan soft launching program "Edu Heritage Cirebon-Jakarta" di bangsal Pagelaran Keraton Kasepuhan Cirebon belum lama ini.
"Acara ini menghubungkan dua daerah antara Cirebon dan Jakarta, serta bersifat kolaboratif dan strategis," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya.
Sementara itu Ketua Yayasan Badan Wakaf Kasepuhan Cirebon, Ahmad Jazuli menjelaskan, Jakarta dan Cirebon memiliki ikatan sejarah yang sangat erat.
Baca Juga: Waspada, Jalan Baru di Kabupaten Cirebon Ini Kerap Jadi Tempat Tawuran Pelajar
"Pada 22 Juni 1527, Sunda Kelapa dibebaskan dari Penjajahan Portugis oleh panglima perang Sunan Gunung Jati, dan Fatahillah yang juga merupakan menantu dari Sunan Gunung Jati," jelasnya.
Dengan tujuan mengangkat sejarah Cirebon dan Jakarta. Jajuli pun menyoroti pentingnya sejarah tersebut.
"Dalam sejarahnya, pembebasan Sunda Kelapa yang sekarang dikenal sebagai Jakarta, dari cengkeraman Portugis dilakukan oleh panglima perang Fatahillah yang juga menantu Sunan Gunung Jati," ujarnya.
Program Edu Heritage Cirebon-Jakarta berfokus, pada dua dimensi utama yaitu edukasi dan pariwisata. Adapun dari sisi edukasi, program ini mencakup pendidikan sejarah, moral, agama, dan filosofi peninggalan heritage. Dari segi pariwisata, program ini dikemas menarik untuk memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat Cirebon, Jakarta, dan keraton-keraton di Nusantara.*
