KABARCIREBON - Masyarakat Desa Sunia Baru, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka, Selasa, 23 April 2024 menggelar upacara Ngalaksa, tradisi penghormatan terhadap Dewi Padi atau dikenal dengan sebutan Dewi Sri.
Dewi Padi atau dikenal dengan sebutan Dewi Sri menjadi simbol kemakmuran. Tradisi upacara penghormatan terhadap Dewi Sri kerap dilakukan saat panen raya. Upacara perhomatan kepada Dewi Pada digelar berbeda dan lebih kekinian.
Kepala Desa Sunia Baru Dadan Sukmana kepada Kabar Cirebon, jika jaman dulu ngalaksa atau saat ini disebut juga dengan pareresan adalah upacara sukuran setelah selesai panen.
Baca Juga: NPCI Kabupaten Indramayu Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Pelatihan bagi Para Pelatih Cabor Disabilitas
Biasanya, dulu pada acara ngalaksa ini ada upacara nutu. Yakni mengolah gabah menjadi beras dengan menggunakan lesung atau jubleg (terbuat dari batu).
Setelah menjadi beras dibuat tepung, dan diolah menjadi sebuah makanan laksa, yang biasanya laksa ini tanpa garam ataupun rasa manis.
“Kalau sekarang laksa itu mungkin semacam makanan ringan disebut uler. Makanan tersebut nantinya dibagikan kepada yang hadir pada upacara ngalaksa,” ungkap Dadan.
Baca Juga: 21 Kilogram Sabu dari Jaringan Internasional Dimusnahkan di Banten, Ini Tempat Transaksi Mereka
Selain itu, pada acara ngalaksa ada ritual memandikan benda pusaka yang ada di Desa Sunia Baru , dimandikannya di Balong Gede. Balong Gede ini merupakan sumber mata air yang dimikili Desa Sunia Baru.
“Balong Gede ini bisa mengairi sebagian besar areal sawah yang ada hingga wilayah perbatasan desa, air ini juga dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari - hari warga sekitar," ungkap Dadan.