Mengenal Olahraga Beladiri Pencak Silat, Apakah di Kuningan Ada yang Melegenda?

- 16 Juni 2024, 05:30 WIB
Pencak Silat sudah merambah ke kalangann pelajar di semua tingkatan sekolah termasuk di wilayah Kabupaten Kuningan.
Pencak Silat sudah merambah ke kalangann pelajar di semua tingkatan sekolah termasuk di wilayah Kabupaten Kuningan. /Iyan Irwandi/KC/

KABARCIREBON - Olahraga Pencak Silat sudah tidak asing lagi di telinga rakyat Indonesia termasuk warga Kabupaten Kuningan karena jenis beladiri ini merupakan salah satu warisan leluhur bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan agar tidak punah di negeri sendiri.

Jaman dahulu, Pencak Silat dipelajari oleh warga terutama di era penjajahan yang terjadi ratusan tahun. Sehingga tidak heran apabila di setiap daerah terdapat berbagai jenis aliran pencak silat yang jumlahnya sangat banyak. Di antaranya, Cimade, Cikalong, Tapak Suci (TS), Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan sebagainya.

Sedangkan pendekar-pendekar tangguh yang melegenda sekaligus dikenal oleh sebagian besar kalangan masyarakat umum adalah Prabu Angling Darma, Prabu Siliwangi, Jaka Tingkir, Arya Kamandanu, Wiro Sableng, Damar Wulan, Brama Kumbara, Jaka Sembung, Bang Sabeni, Pitung, Jampang dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Teteh Aling Rela Turunkan 10 Kg demi Ikut Kejuaraan Silat Popwilda di Kuningan, Ini Kisahnya

Di wilayah Jawa Barat, Perguruan Pencak Silat dikenal dengan seni ibingnya atau gerakan jurus silat yang diiringi alat musik kendang, terompet, go'ong. Gerakan dan musiknya cukup khas sebagai upaya melestarikan budaya, beladiri ini sering ditampilkan di acara hajatan, pembukaan kegiatan pemerintahan atau organisasi.

Sementara itu, di wilayah Kabupaten Kuningan ada pula tokoh persilatan yang sangat melegenda. Namanya Mad Saleh atau lebih dikenal dengan panggilan Kuwu Mad Saleh. Ilmu beladirinya sangat luar biasa sehingga banyak orang yang berguru bahkan setelah tokoh tersebut wafat, bermunculan sejumlah Perguruan Pencak  Silat baru.

Dalam perkembangannya, Pencak Silat bukan hanya sebatas beladiri saja tetapi dijadikan sebagai olahraga prestasi (Orpesi) sehingga pembinaan dan pelatihan pun dilakukan sejak dini. Termasuk di tingkatan sekolah karena banyak pertandingan baik yang diselenggarakan pemerintah maupun oleh perguruan silat atau organisasi lainnya.

Baca Juga: Kuningan Mengalami Penurunan Prestasi Popwilda, Cabor Pencak Silat Tetap Jadi Penyumbang Terbanyak

Khusus penyelenggaraan pertandingan oleh pemerintah terbagi menjadi dua. Yakni, di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ristek & Teknologi (Kemendikbudristek) serta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Tetapi kedua kementerian tersebut membidiknya adalah kalangan pelajar yang didasarkan tingkatan sekolah atau usia.

Kemendikbudristek menyelenggarakan pertandingan berjenjang dari tingkat sekolah, kabupaten, provinsi sampai nasional. Namanya, Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang rutin digelar setiap tahun baik khusus siswa sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA) maupun sekolah menengah kejuruan (SMK).

Halaman:

Editor: Iyan Irwandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah