Teteh Aling Rela Turunkan 10 Kg demi Ikut Kejuaraan Silat Popwilda di Kuningan, Ini Kisahnya

- 22 Mei 2024, 07:00 WIB
Quinsha Revelita Irwandi Puteri atau Tetah Aling.
Quinsha Revelita Irwandi Puteri atau Tetah Aling. /Iyan Irwandi/KC/

KABARCIREBON - Namanya Quinsha Revelita Irwandi Puteri. Ia lahir tanggal 8 Desember 2004 di rumah seorang bidan di Perumahan Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kelurahan Cigintung Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan. Sedangkan saat ini tercatat sebagai siswi kelas 9A Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kuningan.

Ada cerita pengalaman menarik dan perjuangan yang luar biasa yang dilakukan oleh gadis cantik berkulit putih ini. Hal itu berkaitan dengan olahraga beladiri ekstrem pencak silat karena terlahir dari keluarga pencak silat. Ibunya, mantan atlet yang banyak menorehkan prestasi di tingkat pelajar dan juga senior.

Sudah beberapa tahun paska terakhir mengikuti pelaksanaan Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat tahun 2014 di Bekasi, sang ibu memutuskan untuk berhenti sebagai atletnya. Namun ia masih berkiprah sebagai Wasit & Juri Grade I tingkat Provinsi Jawa Barat sehingga tidak lepas dari dunia persilatan.

Baca Juga: 2 Kali Tidak Bisa Ikut Seleksi Popwilda, PBSS Kuningan Loloskan 3 Kelas ke Popda Jabar

Sedangkan sang ayah adalah Guru Besar Perguruan Baroedak Silat Sekolah (PBSS) Pencak Silat Klub Bersatu atau lebih dikenal PBSS Kuningan. Dari perguruan yang didirikan ayahnya tersebut telah terlahir juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat nasional tahun 2018, juara III Porda tahun 2018, juara III Porda tahun 2022 dan banyak lagi.

Meski demikian, Quinsha atau yang sering dipanggil Teteh Aling, tidak terlalu menggeluti olahraga tersebut karena hanya sebatas latihan biasa tapi pernah ikut beberapa kali pertandingan baik kategori tanding maupun TGR. Namun dua bulan menjelang Pekan Olahraga Pelajar Wilayah Daerah (Popwilda) Wilayah 3 Jawa Barat, jiwanya terpanggil.

Ketika itu, ia ditawarin bertanding oleh ayahnya. Setelah dipikir matang-matang, dirinya menyanggupi tetapi resikonya harus mengikuti pola program latihan yang sengaja dibuat secara khusus karena ada dua hal yang mesti dicapai dalam kurun waktu singkat. Yakni, menurunkan berat badan 10 kg dan harus mematangkan teknik bertanding.

Baca Juga: Dibuat Gembira, Ratusan Peserta UKT PBSS Kuningan Nikmati Keindahan Sawah Lope Cikaso

Sehari, ia harus mengikuti 2 kali latihan. Pertama, berlatih sore hari bersama-sama dengan atlet binaan PBSS di GOR Ewangga kompleks Stadion Mas'ud Wisnusaputra. Kedua, berlatih sendiri malam hari di lantai dua rumahnya dengan menggunakan kelengkapan skiping, dumbel, sauna, body protect, pemberat kaki, samsak dan pecing.

Halaman:

Editor: Iyan Irwandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah