KABARCIREBON - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah menuntaskan pembayaran simpanan nasabah Bank Perekonomian Rakyat Karya Remaja Indramayu (BPR KRI) di Indramayu, Jawa Barat. LPS telah mengucurkan dananya untuk membayar klaim simpanan sebesar Rp331 miliar milik 29.918 nasabah BPR KRI.
Dalam rangka memberikan rasa tenang kepada masyarakat khususnya nasabah BPR KRI, tim LPS bergerak cepat melakukan proses pembayaran nasabah BPR KRI. Proses pembayaran tahap pertama telah dimulai oleh LPS pada tanggal 19 September 2023 dimana kurang dari 7 hari kerja semenjak BPR KRI dicabut izin usahanya pada tanggal 12 September 2023 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Patut diketahui, bahwasanya dana yang digunakan untuk melaksanakan pembayaran klaim penjaminan bank yang dilikuidasi di seluruh Indonesia, sepenuhnya menggunakan dana milik LPS. Masyarakat pun diimbau agar tidak khawatir dan tetap menabung di bank, karena dana yang dimiliki oleh LPS sangat memadai untuk menjamin simpanan masyarakat di seluruh Indonesia,” ujar Sekretaris Lembaga LPS, Dimas Yuliharto, di Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Baca Juga: Inovasi LPS Sehatkan Kembali BPR Indramayu Jabar
Sempat Polemik, Akhirnya Nasabah Menerima Haknya Kembali
Sebelumnya diberitakan, raut bahagia terpancar jelas dari wajah Sri Sunarti, seorang pensiunan anggota DPRD Kabupaten Indramayu setelah menerima simpanannya yang didepositokan di BPR KRI.
“Doa kami pun terkabul, akhirnya datang LPS dan hak kami dapat kembali tanpa kurang sepeser pun, terima kasih juga untuk bank perantara, pelayanannya mantap dan tanpa perlu waktu lama kami menerima simpanan kami kembali,” ujarnya saat ditemui di Indramayu beberapa waktu lalu.
Dia menceritakan, awalnya simpanannya yang ditabung di BPR KRI sempat tidak bisa diambil sewaktu bank tersebut ditutup.
Kemudian, dari berbagai berita yang dipantau olehnya, terjadi demo juga dari para nasabah BPR KRI yang menuntut simpanannya kembali, hal itu lah yang membuatnya kalut, tapi di saat yang sama dia tetap berpikir positif, karena sebelumnya dia melihat informasi bakal ada LPS yang menjamin simpanannya.
“Awalnya saya tahu BPR KRI ditutup, sewaktu saya mau ambil uang sudah tidak bisa, saya sambil terus pantau segala pemberitaan dimana ada demo, dan banyak yang menangis juga karena mereka para nasabah belum dapat kejelasan, sampai sempat berpikir kalau itu memang bukan rejeki saya. Tapi kemudian saya tenang saja dan berpikir positif saja, sebab katanya kan ada LPS yang menjamin,” jelasnya.
Senada dengannya, Rusdi salah seorang pensiunan BUMN yang juga nasabah BPR KRI, sempat kesal dan saat mengetahui di awal simpanannya hanya dikembalikan sebagian, namun saat ini ia sangat lega karena menerima simpanannya kembali secara penuh dari LPS.
“Saya punya deposito di BPR KRI, sewaktu bank itu ditutup dana saya hanya dikembalikan sebagian, sampai akhirnya para nasabah lain pun meluapkan kekesalannya dan berdemonstrasi menuntut pertanggungjawaban BPR KRI. Akhirnya kabar baik datang, bank itu akhirnya diambil alih oleh LPS, saya pun dapat simpananan kami kembali," ujarnya
“Harapan saya semoga jangan sampai ada lagi kejadian seperti ini. Kepada LPS kami sangat berterima kasih telah mengambil alih penanganan BPR KRI, sekali lagi terima kasih LPS,” pungkas Rusdi.***