Tanggapi Kenaikan Harga Gula Pasir, PT PG Rajawali II: Proses Giling Tebu Dimulai Pertengahan Mei

- 25 April 2024, 22:47 WIB
 Sekretaris Korporate PT PG Rajawali II Cirebon, Karpo B Nursi.
Sekretaris Korporate PT PG Rajawali II Cirebon, Karpo B Nursi. /Kabar Cirebon/Foto Jaka/

KABARCIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) belum lama ini mencatat pada minggu ketiga April 2024 harga gula pasir masih mengalami kenaikan 0,75% dibanding minggu sebelumnya. Harga gula pasir tercatat naik di 164 kabupaten/kota di Indonesia.

Pihak PT Pabrik Gula (PG) Rajawali II (RNI Group) Cirebon yang diwakili Sekretaris Corporate, Karpo B Nursi menyatakan bahwa proses giling tebu di beberapa PG di wilayah PT PG Rajawali II akan dimulai pada minggu kedua di bulan Mei 2024.

"Penugasan impor juga diharapkan dapat meningkatkan pasokan gula ke pasar," kata Karpo, Kamis 25 April 2024.

Baca Juga: Ajang Ekspresikan Diri, Expo 2024 SMP Negeri di Kota Cirebon Manfaatkan Daur Ulang Sampah Plastik

Menurutnya, proses giling tebu akan dimulai dari PG Tersana Baru pada minggu kedua Mei.

"Proses ini dimulai dari sejumlah tradisi pesta rakyat yang merupakan bagian dari kearifan lokal," tutur Karpo.

Setelah itu, proses giling akan dilanjutkan ke PG Sindanglaut dan PG Jatitujuh.

Karpo menyebutkan bahwa luas lahan tebu di tiga pabrik tersebut mencapai 18 ribu hektar. Dari luas lahan tersebut, ditargetkan akan dihasilkan 1,2 juta ton tebu.

Baca Juga: Jangan Coba-coba! Pelaku Pencurian Sepeda Motor di Kabupaten Cirebon Ini Hampir Diamuk Massa

"Dari jumlah tersebut, diharapkan bisa menghasilkan 86 ribu ton gula dengan target rendemen 7,5 persen," sebutnya.

Selain menghasilkan gula dari lahan tebu yang ada, lebih lanjut Karpo menambahkan, group RNI juga telah mendapatkan penugasan untuk melakukan impor gula sebanyak 100 ribu ton yang akan dibagi tiga yaitu untuk RNI 1, RNI 2, dan PG Candi Baru.

"Namun, komposisi impor tersebut masih belum diketahui karena persetujuan impornya belum turun," imbuhnya.

Baca Juga: Besok Jumat Halalbihalal Alumni PMII Digelar, Dipastikan Tidak Ada Agenda Politik

Dengan dimulainya proses giling tebu dan penugasan impor, Karpo berharap dapat meningkatkan pasokan gula pasir di pasar dan mencegah lonjakan harga. Karena, produksi gula di Jawa Barat masih belum mampu memenuhi kebutuhan sendiri.

"Kebutuhan gula di Jawa Barat mencapai 600 ribu ton, sedangkan produksi PG hanya 86 ribu ton. Untuk memenuhi kebutuhan gula di Jawa Barat, juga dibantu oleh pabrik gula di Lampung,"

Saat ini, Karpo menjelaskan, minat petani untuk menanam kembali tebu cukup tinggi, terutama karena harga gula yang tinggi dan minim risiko.

Baca Juga: Komisi I DPRD Kota Cirebon Minta 3 Dinas Ini Tingkatkan Layanan Sarana Publik

Selain itu, RNI juga menerapkan pola kemitraan yang sejajar dengan petani tebu, dengan menyediakan kebun bibit dan memfasilitasi petani tebu untuk mendapatkan pinjaman modal ke bank. "Hasil panen tebu dari petani akan dibeli oleh kami," pungkasnya.*

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah