Beliau datang karena ingin menyenangkan hati muridnya. Apalagi, Rasullullah SAW punya sifat kalau diundang orang miskin datang lebih awal.
Setelah selesai jamuan, Habib Abdul Qodir pamit pulang. Muridnya mengantar sampai depan pintu rumah.
Baca Juga: Jember Memboyong Piala Juara Umum Kontes Ikan Koi
Habib Abdul Qodir pun masuk mobil. Saking senangnya, sang murid menutupkan pintu mobil. Pintu mobil ditutup dengan keras agar rapat.
Di dalam mobil, Habib Abdul Qodir tersenyum, dan pamit pulang. Mobil pun jalan.
"Nggak jauh dari situ, Habib Abdul Qodir berkata kepada sopirnya, tolong menepi dulu," tuturnya.
Baca Juga: Probowo Sindir Kader Tak Setia, Silakan Pindah Partai
Mobil pun berhenti. Sang sopir terheran dan bertanya, "Ada apa habib kok berhenti," tanya sopir diilustrasikan Habib Novel.
"Tolong bukakan pintu mobil. Tangan saya ke jepit. Waktu pintu mobil ditutup oleh murid saya, tangan saya masih di luar. Jadi tangan saya kejepit," kata sang habib kepada sopir.
Jari tangan pun berlumuran darah. Sopir terheran. "Kok masih bisa tersenyum, tidak bilang saat itu," tanya sopir.