"Kembalilah ke negeri kalian. Sediakan tebusan 10 ekor unta. Kemudian undi antara unta dan anak itu,".
"Jika yang keluar nama anakmu, tambahlah jumlah untanya, kemudian undi lagi sampai nama unta yang keluar,".
Mereka pulang dengan lega dan segera mengundi dengan anak panah. Ternyata yang keluar adalah nama Abdullah.
Baca Juga: Teks Arab Shalawat Tarhim dan Terjemahan Indonesia, Assholatu Wassalamu Alaik
Mereka menambahkan tebusan unta dan mengundi lagi. Ternyata, lagi lagi nama Abdullah yang keluar.
Demikianlah, Abdul Muthalib menambah dan menambah terus jumlah unta. Ketika jumlah unta sudah mencapai 100 ekor, barulah nama unta yang keluar.
"Dewa sudah berkenan," seru orang orang.
"Tidak," bantah Abdul Muthalib. "Harus dilakukan sampai 3 kali."
Akhirnya, setelah 3 kali dikocok, yang keluar adalah nama unta.
Baca Juga: Terpedaya Disinformasi, Hoaks Penculikan Anak Merebak di Seluruh Penjuru Indonesia