KABARCIREBON - Penyebab gempa bumi di Sumedang berhasil diungkap. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendapatkan fakta adanya sesar aktif yang menimbukan guncangan merusak di Sumedang. Karena itu, warga Sumedang diimbau sudah saatnya untuk membangun rumah tahan gempa.
Informasi yang dihimpun Kabar Cirebon, Selasa, 9 Januari 2024, Badan Geologi Kementerian ESDM awalnya menduga penyebab gempa bumi di Sumedang akibat sesar aktif Cileunyi-Tanjungsari. Namun, dugaan itu dikoreksi setelah ditemukan fakta terbaru.
Tim Tanggap Darurat Badan Geologi Kementerian ESDM menemukan adanya segmen patahan atau sesar baru. Yakni Patahan Cipeles atau Sesar Cipeles dengan lokasi tipe d Sungai Cipeles.
Baca Juga: Wacana Penghapusan PPLPD, Mantan Kabid Olahraga Kuningan Sewot dan Minta Tidak Dihilangkan
Arah segmen patahan ini menuju barat daya-timur laut relatif ke arah utara (NNE-SSW). Pergerakan patahan ini, diduga menjadi penyebab gempa bumi yang berpusat di daerah Babakanhurip, Sumedang Utara.
Penyelidik Bumi Ahli Muda Pusat Survei Geologi (PSG) Badan Geologi Kementerian ESDM Sukahar Eka Adi Saputra mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan peninjauan terkait dalam kerusakan akibat gempa di Sumedang. Kemudian, pihaknya juga mencari retakan-retakan tanah yang disebabkan gempa bumi.
Dari temuan-temuan itu, pihaknya pun mengalisa bagaimana gempa itu terjadi dan apa penyebabnya. Hasilnya, Sesar Cipeles yang lokasinya di Sungai Cipeles diduga kuat sebagai penyebab gempa bumi di Sumedang yang episenternya di Kampung Babakanhurip.
Patahan Cipeles yang ditemukan di lapangan tersebut merupakan sesar aktif yang muncul di permukaan tanah, memotong rumah dan merobohkan rumah di lokasi gempa. "Jadi, memang tidak terbantahkan, Sesar Cipeles ini sebuah sesar aktif," ujarnya.