Bukan Sesar Lembang, BMKG Ungkap Penyebab Gempa Bumi di Sumedang, Ini Rekomendasi Untuk Bangunan Rumah Warga

- 8 Januari 2024, 18:12 WIB
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati sebut BMKG berhasil mengidentifikasi adanya sesar baru yang menjadi penyebab gempa Sumedang/BMKG /
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati sebut BMKG berhasil mengidentifikasi adanya sesar baru yang menjadi penyebab gempa Sumedang/BMKG / /

KABARCIREBON - Ternyata gempa bumi di Sumedang bukan bersumber dari aktivitas pegerakan Sesar Lembang. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab terjadinya gempa bumi di Sumedang, Jawa Barat akibat aktivitas sesar baru. Atas temuan itu, BMKG pun mengeluarkan sejumlah rekomendasi di antaranya soal bangunan rumah warga.

Informasi yang dihimpun Kabar Cirebon, Senin, 8 Januari 2024, gempa bumi di Sumedang yang terjadi pada 31 Desember 2023 teridentifikasi disebabkan oleh sesar baru, kini disebut sebagai Sesar Sumedang.

"Memperhatikan sebaran gempa bumi susulan, tatanan tektonik dan analisis mekanisme sumbernya, gempa bumi tersebut disebabkan oleh sesar aktif yang melewati Kota Sumedang yang semula belum terpetakan sesuai analisis data seismisitas BMKG, maka disebut Sesar Sumedang," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 8 Januari 2023 dikutip Kabar Cirebon dari Kantor Berita Antara.

Baca Juga: Sabulangbentor: Mundur Tina Kalungguhan Kudu Diceungceurikan

Dwikorita menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan survei seismisitas, survei makroseismik, survei mikrozonasi, survei deformasi, pemotretan udara dengan lidar, evaluasi morfotektonik, dan survei struktur sesar bawah permukaan untuk memetakan penyebab utama gempa bumi.

"Survei-survei tersebut dilakukan untuk memetakan aktivitas dan sebaran gempa bumi serta mengetahui secara detail penyebab utama terjadinya gempa bumi tersebut, termasuk mengidentifikasi dan memvalidasi jalur sesar," katanya.

Ia menyampaikan, wilayah Kabupaten Sumedang merupakan wilayah yang rawan mengalami gempa bumi dengan sumber gempa dari zona tumbukan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia di Samudera Hindia.

Baca Juga: Masa Angkutan Nataru, Daop 3 Cirebon Berangkatkan 120.802 Penumpang

Selain itu, ia melanjutkan, ada sesar aktif di daratan yang sudah terpetakan seperti Sesar Cimandiri, Sesar Cugenang, Sesar Lembang, Sesar Cipamingkis, Sesar Garsela, Sesar Baribis, Sesar Cicalengka, Sesar Cileunyi-Tanjungsari, Sesar Tomo, dan Sesar Cipeles serta beberapa sesar aktif yang belum terpetakan yang dapat memicu gempa bumi di wilayah tersebut.

Berdasarkan katalog gempa bumi merusakan BMKG dari 2020, kata Dwikorita, wilayah Sumedang pada 14 Agustus 1955 mengalami gempa bumi yang menyebabkan kerusakan banyak bangunan pada 19 Desember 1972 menghadapi gempa bumi dengan magnitudo 4,5 yang mengakibatkan kerusakan bangunan dan longsoran.

Halaman:

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x