Dalam kesaksiannya, Aep hanya mengaku melihat adegan saat rombongan melempari pengendara sepeda motor yang lewat memakai jaket XTC sampai kemudian mengejar.
"Malam itu saya hanya lihat ada yang melempar terus mengejar. Kalau soal pembunuhan dan pemerkosaan saya tidak tahu," tutur Aep.
Aep mengaku dari rombongan itu ada Pegi. Dijelaskan Pegi menggunakan sepeda motor smash warna merah. "Saya tahu wong mereka sering nongkrong di dekat SMPN 11. Cuci mobilnya dekat dengan tempat tongkrongan mereka," tutur Aep.
Kepada Aep, KDM sempat menanyakan soal pemuda Jln Perjuangan yang mendatangi tempat cucian mobil karena membawa perempuan.
Baca Juga: Di Balik Alasan Orang Pilih Aqua Terungkap Program Penarikan Botol Plastik yang Diekspor ke Taiwan
Aep membenarkan. Ia mengaku sempat didatangi banyak warga. Bahkan ia juga sempat dipukuli karena membawa perempuan. "Itu teman saya, anak punk, dari Malang. Dia datang membawa perempuan. Warga sempat datang, saya sempat dipukuli. Tapi yang memukuli saya bukan Pegi dan tean-temannya," tutur Aep.
Aep juga diberitahu oleh KDM kalau dirinya sempat bertemu ayah Pegi yang bernama Rudi di kontrakannya di Bandung. Bahkan ayah Pegi mengaku siap memberi kesaksian kalau Sabtu malam 27 Agustus 2016 kalau anaknya berada di Bandung sedang kerja di proyek bangunan.
Mendegar itu, Aep tetap keukeuh mengaku kalau malam itu melihat Pegi bersama rombongan teman-teman motornya melempari dan mengejar pesepeda motor yang mengenakan jaket geng motor XTC.
Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Dorong Pemasaran Produk Bitumen di Wilayah Regional Jawa Bagian Barat