Damai di Tahun Politik

- 2 Januari 2023, 16:23 WIB

Kondisi relatif baik ini selayaknya terus diupayakan dijaga dengan baik, melalui kerja keras serta perlu ada antisipasi strategis mengingat situasi dunia. Pada tahun ini dunia diperkirakan mengalami resesi cukup serius. Saat ini misalnya, ada sekitar 28 negara yang sedang antri menjadi pasien IMF, yang menggambarkan kondisi obyektif perkembangan ekonomi dunia, yang tidak menentu serta mengarah pada resesi.

Perkembangan ekonomi dunia, yang mengarah resesi ini menjadi tantangan pertama, yang harus diwaspadai Indonesia dengan kesungguhan menjaga serta terus berupaya meningkatkan kinerja ekonomi. Belum lagi “deklrasi” perang minyak antara G 7 dan Rusia yang tampaknya akan semakin intensif ditahun ini untuk mendongkrak harga minyak dunia sebagai biaya perang.

Di dalam negeri “argo” tahun politik sebagai tahapan pemilu 2024 telah berjalan. Suhu politik Kecenderungannya kian memanas. Pemerintah harus bersiap pilihan pilihan kebijakannya “digoreng” diluar batas pijakan akademik dan teknokratik. Setiap tindakan pemerintah akan diserang lebih gencar. Segregasi sosial berpotensi makin mengeras. Keadaban demokrasi harus ditegakkan, setiap insan politik, terutama dikalangan elit harus tahu dan mawas diri. Kepatuhan ini penting agar setiap tindakan politik ditahun politik tidak mengorbankan masa depan bangsa karena kursi kekuasaan.

Seluruh elite politik harus mengedepankan kepentingan jauh lebih besar yaitu menjaga kedamaian negeri ini dibanding sekedar ambisi politik sesaat untuk meraih kemenangan Pemilu 2024. Adalah kewajaran berkompetisi politik, bersaing antar kekuatan politik untuk meraih kepercayaan rakyat. Namun, semangat persaingan jangan sampai menghalalkan segala cara yang dapat merusak tatanan kedamaian negeri ini, yang telah diupayakan dengan kerja keras seluruh komponen bangsa.

Situasi dunia kian tidak menentu, seluruh komponen bangsa, terutama para elite politik harus sungguh-sungguh menjaga agar aktivitas politik tidak merusak situasi dan kondisi kedamaian, serta fundamental sosial dan ekonomi. Semaksimal mungkin harus dihindari berbagai interaksi dan gesekan politik, yang berpotensi menimbulkan friksi-friksi yang dapat merusak persatuan dan persaudaraan rakyat. Sekecil apapun, aktivitas politik yang memicu ketegangan mengarah konflik perlu dihindari demi kepentingan jauh lebih besar menjaga kedamaian negeri ini. (MH. Said Abdullah/Ketua Banggar DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan)

Halaman:

Editor: Fani Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x