Mengenal Tugu Pahlawan Majalengka, Simbol Perlawanan Rakyat Mengusir Kaum Penjajah

- 10 Januari 2023, 00:34 WIB
Tugu Perjuangan Rakyat Majalengka
Tugu Perjuangan Rakyat Majalengka /

"Pembangunan tugu tersebut menjadi saksi sejarah bagaimana pertempuran para pejuang dan rakyat Majalengka dalam berjuang habis-habisan dalam melawan Belanda," ungkap Guru Besar Ilmu Sejarah Unpad Prof Nina Lubis dalam buku sejarah Majalengka, yang diterbitkan Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia (YMSI) terbitan tahun 2012.

Pertempuran di kawasan itu pula, sebagai perlawanan rakyat Majalengka terhadap pasukan Belanda yang ingin berambisi memperluas kekuasaannya. Karena kala itu Belanda sudah lama menaklukan Kota Majalengka dan wilayah seputarnya.

Guna memperluas jajahannya, lanjut dia, Belanda kembali melakukan operasi militer sekitar tahun 1947 ke seluruh pelosok wilayah Majalengka. Salah satunnya ke wilayah selatan Majalengka. Namun ketika melakukan ambisi tersebut, ternyata di tanjakan Kawunghilir dihadang pasukan Abdul Gani dan Affandi selaku Kepala Badan Keamanan Rakyat (BKR) Majalengka.

Baca Juga: Dua Gol Cepat Vietnam Hapus Impian Indonesia Jadi Juara Piala AFF 2022

"Akibat penghadangan itu terjadilah pertempuran berdarah-darah, yang sekarang lokasinya dibangun monumen perjuangan Pasukan Sindangkasih,"ujarnya.

Seiring berjalannya waktu, sambung Nina, sebagai bentuk penghormatan atas kepemimpinan mereka mengusir penjajah, nama Abdul Gani dijadikan salah satu jalan di pusat kota Majalengka. Tepat di belakang pendopo Kantor Bupati Majalengka. Nama jalan sebelum itu bernama Sukarame.

Termasuk nama Letnan Emen Slamet pun turut andil dalam pertempuran sengit tersebut. Sehingga namanya juga diabadikan di Kota Majalengka dengan nama Jl. Emen Slamet. Ini semua untuk mengenang jasa-jasanya dalam mendepak Belanda di tanah Sindang Kasih Sugih Mukti, Majalengka Bagja Raharja.

Baca Juga: Air Sungai Meluap, Tali Baja Jembatan Gantung Putus

"Kalau Affandi sendiri dikenal gagah berani dalam melawan penjajah Belanda. Mitosnya ia kebal terhadap peluru dan senjata tajam. Tapi nama Affandi tidak populer seperti Abdul Gani dan Emen Slamet, karena mungkin namanya tidak diabadikan di salah satu jalan utama di Majalengka,"ujarnya.

Sedangkan monumen perjuangan itu dikenal dengan nama Pasukan Sindangkasih. Di dalam badan monumen tugu itu tertulis prasasti tanggal 17 November 1987. "Ada tulisan monumen perjuangan Pasukan Sindangkasih KI.IV BAT.I Brig XIII Divisi IV Siliwangi,"ucapnya.

Halaman:

Editor: Jejep Falahul Alam

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x