Kemendes PDTT Dorong Pengembangan BUMDes di Majalengka

19 Februari 2021, 06:06 WIB
Ist/KC BUPATI Majalengka, Karna Sobahi menyerahkan contoh hasil produk berbahan baku sereh wangi kepada Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi di Jakarta, Rabu 17/2/2021).*

MAJALENGKA, (KC Online).-

Bupati Majalengka, Karna Sobahi membahas strategi pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi,  di ruang kerja Wakil Menteri Kemendes PDTT, Rabu (17/2/2021).

Pada pertemuan tersebut, bupati  menyampaikan telah terbentuknya 280 BUMDes dari jumlah 330 desa di Kabupaten Majalengka. Setiap BUMDes memiliki kegiatan usaha masing-masing yang sebagian disesuaikan dengan kultur masyarakatnya.

Namun sebagian besar desa memiliki potensi wisata alam yang sangat indah dan jika pengelolaan dilakukan secara profesional, tidak akan kalah dengan wisata alam yang ada di luar kabupaten/kota lain di Indonesia.

"Di Majalengka banyak potensi wisata, ada bendungan, curug, pegunungan yang menyuguhkan panorama alam cukup indah, juga persawahan. Arahnya desa wisata ini ke pemberdayaan masyarakat," katanya.

Karna juga mengungkapkan, di Desa Bayureja, Kecamatan Sindang kini terdapat lahan perkebunan budidaya sereh wangi yang diciptakan oleh Kodim 0617/Majalengka yang bekerjasama dengan masyarakat dan Pemkab Majalengka.

“Pemberdayaan masyarakat di sana sangat luar biasa. Karena dari sereh wangi bisa diolah menjadi beberapa produk olahan, seperti minyak angin, wedang uwuh, pewangi ruangan, pewangi pakaian, handsanitizer dan lainnya. Bahkan lahan yang semula tidak produktif kini bisa menjadi produktif dengan ditanami sereh wangi, sehingga tercipta pemberdayaan ekonomi masyarakat dan ke arah  pariwisata," tuturnya.

Kemudian untuk pengembangan ke depan setelah perkebunan sereh wangi,  akan diadakan juga wisata edukasi peternakan. Bahkan saat ini sudah dibuat taman bunga dan sirkuit untuk motor trail, sehingga akan memberikan dampak luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Sementara itu  Budi Arie Setiadi mengemukakan, hadirnya Undang-Undang Cipta Kerja memberikan keuntungan signifikan terhadap BUMDes, dengan diakuinya BUMDes sebagai badan hukum.Sehingga BUMDes memiliki peluang besar dalam membangun kerja sama dengan berbagai pihak termasuk perbankan.

“(Undang-Undang) Omnibuslaw Cipta Kerja itu menguntungkan BUMDes. Harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” katanya.

Menurutnya,  BUMDes yang telah melakukan aktivitas bisa membutuhkan modal cukup besar. Bila modal dari Dana Desa tidak mencukupi kebutuhan modal BUMDes, maka diperlukan kerja sama dengan pihak perbankan terkait penambahan permodalan.

“BUMDes kan butuh uang, butuh modal, nanti kita gandeng bank dan kita sambungkan dengan offtaker,” katanya.

Pada kunjungannya ke Kantor Wakil Menteri Desa, bupati memberikan produk berbahan dasar sereh wangi, seperti handsanitizer, pembersih lantai, pewangi ruangan dan pakaian serta wedang uwuh untuk diuji coba.(Tati/Jejep)

Editor: Dandie Kabar Cirebon

Terkini

Terpopuler