Kesejahteraan Guru PAUD Tak Diperhatikan, "Menunggu Janji Tanpa Bukti"

19 April 2022, 08:37 WIB

KABARCIREBON- Ribuan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang ada di Kabupaten Cirebon mengeluh. Mereka meminta Pemkab Cirebon memberikan perhatian untuk anggaran kesejahteraan guru PAUD. Pasalnya, hanya zaman Bupati Cirebon Almarhum Dedi Supardi saja mereka mendapatkan Rp 100 ribu per guru setiap bulannya.

"Kami tidak berniat membandingkan periode kepala daerah. Tapi zaman Almarhum pak Dedi, ada sedikit bantuan tiap bulannya. Begitu berganti zaman Sunjaya, kita hanya dikasih janji janji saja," kata Ketua HIMPAUDI Kabupaten Cirebon, Iis Nurhartini, Senin (18/4/2022).

Namun sayangnya, saat mau mengajukan lagi kesejahteran pada periode Bupati Imron, banyak kendala dan alasan yang tidak mereka mengerti. Menurut Iis pihaknya pernah berkoordinasi dengan salah satu anggota dewan, namun seolah tidak ditanggapi secara serius.

"Kami sempat ngobrol dengan salah satu anggota dewan, itu tahun 2019. Tapi sepertinya keluhan kami tidak ditanggapi. Padahal kami ingin mempertanyakan masalah regulasi Perda saja," ungkap Iis.

Ia mengaku, setelah itu pihaknya dan pengurus HIMPAUDI Kabupaten Cirebon merasa bosan menyuarakan kesejahteraan. Padahal, memang ada sekitar 2.187 guru PAUD di Kabupaten Cirebon sangat memerlukan kesejahteraan. Mereka sangat mengharapkan ada honor setiap bulannya dari Pemkab Cirebon.

"Kalau Pemkab mau bantu, ya sebetulnya mungkin bisa membuat regulasi. Kami ini kan garda paling depan pembentukan karakter anak usia dini. Masa guru-gurunya tidak diperhatikan," katanya.

Iis mengaku, alasan HIMPAUDI memperjuangkan kesejahteraan guru-guru PAUD memang sangat masuk akal. Justru pihaknya melihat di Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jawa Barat, hanya di Kabupaten Cirebon saja, guru-guru PAUD-nya tidak diperhatikan pemerintah setempat.

"Kita kan melihat kota dan kabupaten lainnya yang ada di Jabar. Mereka mengaku pada dapat bantuan ko dari pemerintah setempat. Ini kenapa kami tidak," ujarnya.

Saat ini lanjut Iis, dari sekitar 2.187 guru PAUD, mereka harus mempertahankan ekonomi dari bantuan masing-masing lembaga PAUD. Honornya pun beragam, sesuai dengan kemampuan anak-anak yang memberikan sumbangan dan masalahnya, lembaga PAUD tidak pernah mematok biaya belajar anak-anak.

"Total siswa PAUD sekarang ada sekitar 19.633 anak didik. Kalau lembaga PAUD ada sekitar 491 lembaga. Justru saya tidak habis pikir, ko bisa-bisanya Pemkab Cirebon sulit sekali mengeluarkan regulasi untuk membantu kesejahteraan kami," ungkapnya.

Iis melanjutkan, meskipun minim kesejahteraan dan perhatian dari Pemkab Cirebon, bukan berarti SDM Guru PAUD ini kaleng-kalengan. Rata-rata mereka adalah sarjana pendidikan jurusan PAUD. Kalau ada yang belum sarjana, pihaknya mendorong supaya mereka melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 pendidikan PAUD.  "Kesejahteraan tidak diperhatikan, bukan berarti SDM kami itu rendah. Kami tidak ingin pendidikan karakter pada anak usia dini, tidak diimbangi oleh SDM tenaga pengajarnya," kata Iis.(Ismail)

Editor: Asep Iswayanto

Tags

Terkini

Terpopuler