Mantan Teroris Diajarkan Budidaya Ikan

27 Mei 2022, 10:37 WIB
DINAS Ketahanan Pangan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon saat memberikan pembinaan cara budidaya ikan kepada para mantan narapidana kasus terorisme di Wilayah III Cirebon dan Tasikmalaya, di Aula UPT Balai Benih Ikan Air Tawar Kecamatan Dukupuntang, Kamis (26/5/2022).*Ist/KC

Kabar Cirebon-Online Para mantan narapidana kasus terorisme (napiter) di Wilayah III Cirebon dan Tasikmalaya diajarkan cara budidaya ikan, di Aula UPT Balai Benih Ikan Air Tawar Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Dinas Ketahanan Pangan Perikanan (DKPP) setempat dipercaya menjadi mentor dalam pembinaan tersebut.

"Kita dipercaya Densus 88 untuk melakukan pembinaan eks napiter. Sesuai dengan bidang garapannya, pembinaan di lingkungan DKPP diberikan dengan melakukan budidaya ikan air tawar. Terdapat sebanyak 16 orang yang dititipkan," kata Kepala DKPP Kabupaten Cirebon, Abraham Mohamad, Kamis (26/5/2022).

Menurut Abraham, setelah mereka dibebaskan, pihaknya diberikan mandat oleh Densus 88 untuk memberikan pembinaan. Karena, selama ini cara berpikir mereka salah. Dan supaya nilai-nilai positif terus tertanam, dalam rangka mencari nafkah yang baik, maka diberikan pembinaan dengan melakukan budidaya ikan.

Pembinaan di lingkungannya sudah berjalan lebih dari satu tahun. Mereka diajarkan bagaimana caranya  membudidayakan ikan. Semuanya difasilitasi oleh DKPP. Ada  sebanyak enam kolam diberikan untuk digunakan selama proses pelatihan.

“Alhamdulillah, mereka yang kita bina ini berhasil. Sekarang proses pembinaan masih berjalan. Nantinya, ketika sudah berhasil, sudah tahu cara dan tekniknya, diharapkan nanti bisa dikembangkan sendiri di tempatnya masing-masing,” kata Abraham.

Menurutnya, dalam pembinaan tersebut, pihaknya membebaskan eks napiter untuk mengikuti pelatihan di UPT Balai Benih Ikan Air Tawar. Semampunya, sampai mereka benar-benar bisa. “Kalau di sini, mereka masih belajar. Kita bebaskan. Kita fasilitasi. Ketika hasil belajar ini, bisa dipanen, semua diberikan untuk mereka,” jelasnya.

Mantan Kadishub itu juga menjelaskan, luas lahan di UPT Balai Benih Ikan sendiri, mencapai empat hektaran. Ada sebanyak 36 kolam ikan yang tersedia.

Sementara itu, Kasubnit Densus 88, Satori menjelaskan, melalui agenda silaturahmi, diharapkan mantan napiter ini terus memahami keberagaman sehingga pola pikirnya itu tidak terkotak-kotak. Memahami bahwa dalam kehidupan itu, terdapat perbedaan.

Ia menjelaskan, di Jawa Barat totalnya sebanyak 170 orang mantan napiter. Pihaknya bertanggung jawab untuk terus melakukan pembinaan. “Di Ciayumajakuning, khususnya yang datang hari ini, ada 15 orang. Kami tidak hanya mengawasi mereka saja, tapi kami juga bersama dengan yang lain memberikan bimbingan,” sebutnya.

Di Ciayumajakuning ini, kata Satori, sudah ada beberapa eks napiter yang sudah berhasil dibimbingnya dan mempunyai produk yang layak untuk dipasarkan. Sebut saja, seperti jahe merah dan kapsul herbal. Kemudian ada juga yang memiliki warung makan, kedai kebab dan  termasuk perbengkelan. “Kita terus berkala. Hampir setiap satu bulan sekali, pasti kami hadir, datang ke keluarganya,” ungkap Satori.

Selain itu, lanjut dia, pembinaan keagamaan pun tak luput diberikan. Pihaknya menggandeng MUI untuk bersama-sama memberikan pemahaman terkait keagamaan. Termasuk juga dengan menggandeng Kesbangpol.

“Ini bentuk kehadiran negara untuk mereka. Kami juga akan mengajak safari dakwah. Rencananya mau tak ajak ke Gus Baha dalam waktu dekat ini,” tambahnya.(Ismail/KC)

Editor: Ajay Kabar Cirebon

Tags

Terkini

Terpopuler