Kemah Pramuka SMPN 2 Kuningan Cetak Pelajar Pancasila

19 Agustus 2022, 10:08 WIB
PETUGAS BNN Kabupaten Kuningan memberikan materi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang kepada peserta perkemahan siswa SMPN 2 Kuningan, Sabtu (13/8/2022).*Emsul/KC

KABARCIREBON- Siswa SMPN 2 Kuningan mengikuti kemah pramuka di halaman sekolah, yang berakhir Sabtu (13/8/2022). Kegiatan ini dilaksanakan untuk  mewujudkan profil pelajar Pancasila.

Kepala SMPN 2 Kuningan, Sade Tahya Hadik, didampingi Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kesiswaan dan Ketua Panitia Pelaksana Kemah Pramuka Gudep 09105-09106, H Suyud Wahyudin, mengungkapkan, perkemahan ini dilakukan secara bergilir. Untuk anggota pramuka kelas VII dibekali materi pramuka mengenai permainan yang bernuansakan pendidikan. Mengingat mereka masih dalam masa transisasi dari pramuka siaga ke penggalang. Kemudian untuk anggota pramuka kelas VIII dibekali materi terkait kecakapan kepramukaan. Lalu anggota pramuka kelas IX,  memperoleh materi kepramukaaan ekstrem, seperti jurit malam, penjelajahan, mencari jejak dan lain-lain.

Ditambah lagi, mereka memperoleh materi tambahan yang disampaikan petugas Badan Narkotika Nasional (BNN), dalam upaya pencegahan dari penyalahgunaan narkoba. Kemudian petugas pemadam kabakaran mengenai tata cara melakukan pemadaman api ketika terjadi kebakaran dan materi dari aparat penegak hukum.

“Mengingat digelar di halaman sekolah,  materi yang disampaikan oleh kakak-kakak pembina disesuaikan dengan kebutuhan. Khususnya dalam menyikapi pelaksanaan kurikulum merdeka dan merdeka belajar bagi para siswa,” katanya.

Menurutnya,   dari seluruh rangkaian kegiatan kemah tersebut, sasarannya untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila, yang memiliki enam dimensi. Yakni memiliki karakteristik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

Kegiatan yang dihadiri  Ketua Komite  SMPN 2 Kuningan, H Diding Sunardi dan anggota E Suherman ini, memperoleh  dukungan dari orang tua siswa dan warga lainnya, yang turut menyukseskan kegiatan kepramukaan di sekolah tersebut. Terlebih orang tua juga merasa aman dan nyaman selama anaknya mengikuti kegiatan perkemahan di lingkungan sekolah.

Pada acara puncak kemah, digelar api unggun dengan menggunakan tenaga elektronik, tanpa adanya polusi maupun bekas pembakaran. Simbol api ini adalah kobaran amarah yang harus dikendalikan, sehingga dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri. Sebaliknya, jika tidak dapat mengendalikan amarah tersebut, maka akan mengakibatkan kehancuran bagi diri  sendiri ke dalam jurang kehidupan  yang lebih hina.

“Oleh sebab itu, jika kita mampu mengendalikan amarah tersebut, maka akan lebih memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain,” katanya.(Emsul)

Editor: Dandie Kabar Cirebon

Terkini

Terpopuler