Babarit Lembur Wujud Upaya Pelestarian Nilai-Nilai Budaya Lokal

20 Agustus 2022, 10:29 WIB
BUPATI Kuningan, H Acep Purnama berpartisipasi menari tayuban di sela-sela kegiatan Babarit Lembur di Dusun Dayeuhkolot Desa Cageur Kecamatan Darma, belum lama ini.*Yan/KC

KABARCIREBON-Babarit Lembur di Dusun Dayeuhkolot Desa Cageur Kecamatan Darma merupakan  tradisi yang sampai saat ini dilestarikan oleh masyarakat. Kegiatan yang dari dulu rutin diselenggarakan setiap bulan Muharam, hingga sekarang tidak mengalami perubahan.

Meski sepintas hanya berupa pagelaran tayuban Sunda, tetapi di dalamnya banyak mengandung pesan luhur dari para sesepuh yang harus dipertahankan, sekaligus dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat secara turun-temurun. Maka dari itu, sinden dan para penabuh alat musik tradisional, semuanya warga Dusun Dayeuhkolot.

“Dari sisi prosesi acara, termasuk lagu-lagu dan irama musik tayuban Sunda khas Babarit di dusun  tersebut nyaris tidak mengalami perubahan, “ kata Kepala Desa Cageur, Didi Muhadi, belum lama ini.

Ia mengungkapkan, kegiatan Babarit dilaksanakan mulai pukul 16.00 WIB di alun-alun depan masjid, dengan diawali prosesi pemanjatan doa, sambutan-sambutan dari pihak terkait, pembukaan lantunan irama musik pengantar tayuban, kolaborasi alat musik tradisional seperti kendang, gong, bonang, saron dan gambang.

Setiap lantunan lagu diiringi irama musik tayuban yang diikuti tarian oleh dua orang sampai empat orang laki-laki disertai para pesindennya. Walau hanya sekitar sejam, namun pesindennya mampu menyuguhkan tujuh lagu inti khas Babarit Lembur Dayeuhkolot. Yakni, lagu berjudul lahir batin, golewang, titi pati, tali asih, renggong buyut, goyong-goyong dan raja pulang.

Ratusan warga yang berbondong-bondong mendatangi lokasi, nampak terhibur dengan acara tersebut. Mereka ada yang duduk di barisan kursi depan panggung serta banyak pula yang duduk dan berdiri tertib di sekitar alun-alun. Sambil menonton, warga yang sengaja membawa bekal aneka makanan, ditukar dan dicicipi bersama dalam suasana keakraban dan kekeluargaan.

Bupati Kuningan, H. Acep Purnama mengaku bangga, karena di tengah derasnya arus informasi yang masif tetapi pemerintah desa, tokoh dan komponen masyarakat masih mempunyai itikad melestarikan adat istiadat serta budaya lokal. Hal ini akan menjadi sumbangsih bagi kemajuan desa dan pelestarian nilai-nilai budaya lokal yang dapat diwariskan kepada generasi muda, untuk lebih mencintai lemah cai.

Menurutnya, makna terpenting dalam kegiatan Babarit Lembur adalah sejauhmana mensyukuri segala nikmat dan karunia yang diberikan Allah Swt. Sambil diiringi introspeksi diri  dan evaluasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa dan kehidupan sosial masyarakat. Karena dengan  memaknai hal tersebut, aparat desa beserta warganya bisa menetapkan landasan langkah ke depan untuk mencapi Desa Cageur yang lebih baik dan maju.(Yan)

Editor: Dandie Kabar Cirebon

Terkini

Terpopuler