KABARCIREBON - Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Cirebon meminta pemerintah menghitung dampak rencana kenaikan BBM bersubsidi jika nantinya akan dilakukan.
Ketua PC PMII Cirebon, Alisa Riska M menilai, naiknya harga BBM subsidi bukanlah sebuah solusi bagi masyarakat pasca pandemi Covid-19 di saat pemulihan ekonomi yang belum stabil.
Menurut Alisa, wacana kenaikan BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar perlu dikaji ulang pemerintah, sebab kebijakan tersebut dinilai sangat merugikan rakyat.
"Dengan naiknya BBM ini akan berimbas pula pada kenaikan harga bahan pokok. Pemerintah seharusnya fokus saja terhadap pemulihan ekonomi yang belum stabil ini," kata Alisa, Kamis (1/9/2022).
Sebelumnya pemerintah terus memberi sinyal kuat akan menaikkan harga BBM dalam waktu dekat. Pemerintah telah menyiapkan bantalan Rp 24,17 triliun kepada masyarakat sebagai tambahan bantuan sosial atas rencana pengalihan subsidi BBM.
lisa berharap pemerintah bisa menghitung dampak rencana kenaikan harga BBM jika nantinya akan dilakukan.
"Kalkulasi dampak yang harus diperhitungkan bukan hanya untuk pemulihan ekonomi saja, tetapi untuk masyarakat," katanya.
Alisa menilai, rencana kebijakan ini harus dikaji ulang dan harus dilihat dari aspek sosiologis masyarakat. Karena menurutnya, dari kebijakan ini akan memunculkan berbagai masalah ditengah masyarakat umumnya, khususnya di Cirebon.
"Dampaknya terhadap inflasi akan berpengaruh terhadap masyarakat menengah kebawah," ungkapnya.
Alisa menegaskan PMII Cirebon akan terus mengawal rencana kenaikan BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar karena kebijakan tersebut tidak berpihak kepada rakyat.
"PMII adalah organisasi massa yang mempunyai ribuan kader dan anggota di setiap kampus yang ada di Cirebon Raya. Kami tidak segan untuk menginstruksikan seluruh kader / anggota untuk menggeruduk kantor eksekutif maupun legislatif di Cirebon untuk menyampaikan aspirasi mimbar jalanan, karena PMII punya fungsi sosial of control sebagai check and balance terhadap kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat," tuturnya. (Iskandar)