KABARCIREBON - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon murka. Mengancam proyek pekerjaan Perumnas di daerah ini dihentikan.
Sebab, pihak manajemen Perumnas dinilai lalai. Tidak memiliki komitmen dalam menyelesaikan persoalan.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Anton Maulana menyampaikan, pihaknya sudah menggelar rapat kerja bersama manajemen Perumnas, DPKPP, BKAD serta forum RW Desa Cirebon Girang Kecamatan Talun, di Ruang Komisi III setempat, Jumat (10/2/2023).
"Semua kegiatan Perumnas di Kabupaten Cirebon harus dihentikan. Sampai itu diselesaikan.Sudah kita permudah kok. Semuanya. Tapi kenapa dipersulit," kata Anton.
Statement Anton dilontarkan mengingat berkelitnya manajemen Perumnas dalam menanggapi persoalan serah terima fasum fasos perumahan Bumi Arum Sari Talun.
"Apapun yang menghambat harus dituntaskan. Segera. Jangan ada lagi alasan. Posisi kekurangan di internal, kami tidak mau tahu. Harus diselesaikan bulan ini," ungkapnya.
Karena kata dia, dalam pertemuan sebelumnya, Perumnas sudah diberikan kelonggaran waktu. Ketika kembali meminta kelonggaran waktu 18 hari ke depan, sudah final. Tidak ada tawar menawar lagi. Harus diselesaikan.
"Kalau tetap tidak mampu terselesaikan kami akan merekomendasikan agar proyek pengerjaan Perumnas di Kabupaten Cirebon dihentikan," katanya.
Plt manajemen Perumnas Cirebon, Rama terus berkilah saat ditagih menyelesaikan penyerahan fasum fasos. Ia pun meminta kelonggaran waktu selama 18 hari ke depan.
Baca Juga: Kasus Bansos di Mundu, Kabupaten Cirebon, Siksa: Belum Ada Tindaklanjut dari Aparat
"Kami minta waktu 18 hari ke depan untuk menyelesaikan persoalan," kata Rama.
Menurut Rama, dirinya baru menduduki posisi pimpinan di Cirebon. Sehingga masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi.
Pada dasarnya, aku dia, tidak ada persoalan hanya membutuhkan waktu untuk diskusi lanjutan.
Baca Juga: Jual Jamu Kuat Tanpa Izin Edar, FU Terancam 10 Tahun
"Hanya persoalan waktu. Jangan sampai ada hal-hal yang tidak diharapkan di kemudian hari," katanya.
Intinya, kata Rama, tidak ada persoalan. Semuanya aman. Hanya terkendala waktu dan pekerjaannya saja.
"Kalau dari pihak luar ini dinilai persoalan sepele, tapi bagi kami waktu ini sulit sekali. Persoalannya hanya mis komunikasi saja. Komunikasi kita yang kurang baik juga," ungkapnya.(Ismail/KC).***