Sekitar 240 Santri dari 28 Ponpes Digembleng melalui Diklatsar Ressant Panah IX HAMIDA

5 Maret 2023, 06:30 WIB
Sebanyak 240 santri mengikuti Diklatsar Ressant Panah IX Gelombang Pertama HAMIDA Wilayah Kunci Maju di Halaman Toserba Fajar Desa/Kec. Jalaksana Kabupaten Kuningan. /Iyan Irwandi/KC/

KABARCIREBON - Sekitar 240 santri dari 28 pondok pesantren digembleng melalui Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Ressant Panah IX Gelombang Pertama Hamida Wilayah Kunci Maju (Kuningan, Cirebon, Majalengka, dan Indramayu).

Dan pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan tiga hari dari tanggal 3-5 Maret 2023, dipusatkan di halaman Toserba Fajar Desa Jalaksana Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan.

Di samping Wakil Bupati Kuningan, H.M. Ridho Suganda, kegiatan di atas disaksikan tokoh penting yang merupakan politisi senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP), K.H. Asep Maoshul Affandy.

Baca Juga: Sandiaga Uno Dipertemukan dengan Keluarga Besar PPP, Arya: Kami Ingin Potensi Pariwisata Mendapat Dukungan

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fraksi PPP tersebut merupakan pimpinan umum Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda yang cukup terkenal.

Lalu, Camat Jalaksana, Subagja, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (FKPK) Kecamatan Jalaksana, Sesepuh Hamida, K.H. Dodo Murtadlo, Ketua Hamida Kunci Maju, K.H. Didi Juhaedi dan unsur lainnya.

“Diklatsar ini untuk membentuk sumber daya manusia yang unggul. Sekaligus sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global,” kata Wakil Bupati Kuningan, H.M. Ridho Suganda.

Baca Juga: Bendahara DPP PPP, Arya Permana Graha Siap Kembali Bertarung di DPR RI

Menurutnya, guna mewujudkan organisasi yang baik bahkan membangun bangsa yang besar, diperlukan sumber daya manusia yang kompetitif .

Sehingga perlu adanya peningkatan mutu profesionalisme, sikap pengabdian dan kesetiaan kepada organisasi. Karena sangat penting guna untuk perjuangan bangsa dan negara.

“Setiap organisasi harus memiliki wadah untuk menggodok para anggotanya supaya kualitas sumber dayanya mumpuni,” tuturnya.

Baca Juga: Menteri Pariwisata dan Ekrap Diminta Membuka DAK Pariwisata untuk Kuningan, Kadisporapar: Itu Kuncinya

Berkaitan dengan tema kegiatan, ‘Dimana Ditama Kami Siap Berjuang’, lanjut Ridho, resimen santri akan memiliki peran strategis dalam mengamankan setiap kegiatan yang diadakan oleh ponpes.

Dengan demikian, kegiatan diklatsar tidak terkonsentrasi pada kekuatan jasmaniyah saja. Tapi perlu diisi dengan penguatan ketahanan rohaniah.

Sehingga apabila ditugaskan dimana saja, santri harus mempunyai semangat juang yang tinggi. Dan berjiwa kuat menghadapi tantangan serta ancaman terutama keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Juga: KPU Fokus saja pada Tahapan Pemilu, KIPP Kuningan: Putusan PN Jakpus Bertentangan dengan Mandat UUD 1945

Pasalnya, tujuan utama diklatsar adalah untuk mencetak kader ulama dan calon pemimpinan yang taat serta tahan mental.

Sehingga diharapkan resimen santri semakin tumbuh kecintaan terhadap tanah air dan meningkatnya jiwa kesetiakawanan.

“Resimen santri harus memiliki pondasi aqidah yang kuat, berkarya nyata dengan penuh maslahat dan menghalau setiap maksiat,” katanya. (Iyan Irwandi/KC) ***

Editor: Iyan Irwandi

Tags

Terkini

Terpopuler