Pesantren Kilat di Masjid Al-Muawwanah Kuningan Berbagi Ilmu Komunikasi

11 April 2023, 08:00 WIB
Petugas Diskominfo Kabupaten Kuningan, Nana Suhendra, memberikan materi bagi peserta pesantren kilat di Masjid Al-Muawwanah Kelurahan Winduhaji untuk berbagi ilmu terntang komunikasi. /Emsul/KC/

KABARCIREBON - Dalam rangka menyemarakan Bulan Suci Ramadan 1444 H, Generasi Muda Kelurahan Winduhaji mengikuti kegiatan pesantren kilat di Masjid Al-Muawwanah.

Kegiatan ini pun untuk berbagi ilmu komunikasi yang disampaikan petugas Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Kuningan, Kamis 7 April 2023.

Mereka membahas dan belajar ilmu komunikasi “Pandai Bicara, Lincah Menulis”, disampaikan Nana Suhendra, perwakilan dari Diskominfo Kuningan.

Baca Juga: Mau Tahu Waktu Berbuka Puasa & Jadwal Salat di Wilayah Kabupaten Kuningan Hari Selasa 11 April? Ini Jadwalnya

Dalam pemaparannya Nana menyampaikan, siapapun kita, dan kelak apa profesi kita, membujuk, merayu, mempengaruhi, mengajak, menasehati, mengajar.

Bahkan menguasai orang lain dalam jumlah banyak membutuhkan ilmu dan keahlian tersendiri.

Inilah pentingnya belajar ilmu komunikasi untuk bicara di depan publik (Public Speaking).

Baca Juga: Ketika Kondisi Darurat Warga Kuningan Bisa Menghubungi 10 Nomor Telepon Penting, Ini Daftarnya

“Secara teknik hal yang perlu diperhatikan untuk public speaking, kuasai materi dan percaya diri di hadapan audiensi, Kita harus konsentrasi, kejelasan dan ketepatan penyampaian.

Selain itu, harus mampu memperhatikan bahasa tubuh, perhatikan jeda, intonasi, pesona suara, melibatkan perasaan, dan memilih metode penyampaian.

Ilmu yang paling penting terkait bicara di depan publik adalah betapa perlu adanya kebenaran, keteladanan, kekuatan, melibatkan perasaan, dan semangat,” ungkap Nana.

Baca Juga: DWP SMA/SMK dan SLB Kuningan Berbagi pada Caraka

Untuk menjadi penulis, lanjut Nana, pertama yang harus dilakukan dengan rajin membaca karena akan menambah pembendaharaan kata.

Seterusnya pahami struktur, unsur dan aturan apa yang harus dipenuhi dalam tulisan tersebut.

Apapun itu jenis tulisannya, baik menulis artikel, cerpen, buku, laporan, surat, proposal, sambutan, karya ilmiah, berita, membuat narasi, caption dan lainnya. Apalagi sekarang adanya perkembangan transformasi digital.

Baca Juga: Rindu TouriNGabring Hiling Nguriling Ngaleungitkeun Kapusing Kabupaten Kuningan Beraksi di Tamcil

Dalam kesempatan tersebut, Nana melatih langsung bagaimana cara bicara dimuka umum dengan mengajak maju kedepan.

Ditambah lagi setiap peserta untuk mencurahkan sebuah tulisan rasa cita dan terima kasih pada kedua orang tua atas kebaikannya yang tak terhingga, kemudian membacanya.

Namun sehebat apapun kita memiliki kemampuan pandai bicara, jangan sekali-kali berdebat dengan kedua orangtua, melainkan harus mengalah. Ini sebagai bentuk memuliakan orangtua.

Baca Juga: Puluhan Paket Sabu Disembunyikan di Area Kuburan Desa Ancaran Kuningan

“Begitu juga disaat menjadi penulis handal, jangan menulis sesuatu hal yang tidak berkenan atas apa dari kedua orang tua, para guru, saudara, sahabat.

Tapi tulislah kebaikannya karena ini akan menumbuhkan kecintaan yang berdampak pada ketenangan dan kedamaian hati,” pesannya.

Menurutnya, jadikanlah lisan dan jari kita sebagai media untuk menebar kebaikan, memberikan kabar gembira di ruang nyata maupun di ruang digital.

Kendati hal kecil yang disampaikan, semoga akan membuka ruang pikiran dan hati setiap yang mendengarkan atau membaca untuk belomba-lomba dalam kebaikan ‘Fastabiqul Khairat.

Sementara itu Ketua Panitia Pesantren Kilat Ramadhan 1444 H/2023 Vega Maulana didampingi Faturrachman Koordinator Divisi Kurikulum.

Menyampaikan, pesantren kilat diadakan dengan tujuan menyemarakan bulan Ramadhan agar anak muda bisa menjalankan ibadah puasa dengan suasana yang tenang.

Menyenangkan, bermanfaat dengan belajar ilmu agama, pengetahuan dan kegiatan memakmurkan masjid lainnya.

Untuk agenda berikutnya mulai tanggal 22 Maret hingga 6 April 2023, Study Islam Intensif seperti belajar tajwid, tauhid, tarekh, akhlak, fiqih, dan hafalan.

Selain itu ada pengetahuan umum seperti hari ini belajar tentang ilmu komunikasi. Hal ini penting sebagai bekal generasi muda akan kemampuan bicara dan menulis.

Dilanjutkan hingga 15 April mulai buka bersama, evaluasi, perlombaan, penutupan, dan tak ketinggalan semarak Pawai Obor Malam Hari Raya Idul Fitri. Untuk peserta sebanyak 654 mulai dari tingkat anak hingga remaja.

“Kegiatan pesantren kilat ini berlangsung tiap tahun, bahkan pesertanya terus bertambah. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas dukungannya,” ungkapnya. (Emsul/KC) ***

Dapatkan informasi terbaru dan terpopuler dari Kabar Cirebon di Google News

Editor: Iyan Irwandi

Tags

Terkini

Terpopuler